JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Bungur A Z Rachman membuka lebar peluang bagi perusahaan swasta untuk memberikan dana corporate social responsibility (CSR) agar bisa berpartisipasi dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) anak stunting.
“Semisalnya ada, saya sih terbuka untuk menerimanya," ujar Rachman saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (23/11/2023).
Saat ini, program PMT yang diberi nama “Power of 2.000-stunting” atau PODs ini murni bergerak secara swadaya.
Mereka belum pernah dan tidak sedang menerima dana CSR.
Baca juga: Bahagianya Ibu-ibu di Bungur Dapat Makanan Bergizi, Berat Badan Anaknya yang Stunting Kini Bertambah
“Belum pernah (ada CSR yang menawarkan). Sempat terlintas juga (untuk cari dana), tapi belum ada,” kata Rachman.
Rachman mengatakan, pihaknya ingin menekankan semangat gotong royong dalam pelaksanaan program pemberian makanan tambahan (PMT) anak stunting.
Itulah sebabnya, para elemen di bawah naungan Kelurahan Bungur, yakni Karang Taruna, TP PKK, RT/RW, ASN, dan tiga pilar tak keberatan untuk patungan sebesar Rp 2.000 per harinya untuk dipergunakan sebagai anggaran masak PMT.
“Elemen masyarakat mendukung kegiatan tersebut. (Berasal dari) rasa kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian untuk kepentingan kami bersama dalam mengatasi permasalahan stunting,” kata Rachman.
Baca juga: Kala Rp 10.000 di Tangan Orang yang Tepat, Bisa untuk Tiga Kali Makan Anak Stunting
Untuk diketahui, program POD akan berlangsung selama 60 hari. Terhitung Kamis (23/11/2023), program ini telah berjalan selama 56 hari.
Adapun, program PODs bertujuan untuk mengatasi 41 kasus stunting di wilayah Kelurahan Bungur.
Hasil evaluasi bulan pertama, PODs terbukti mendorong tumbuh kembang anak stunting hingga 80 persen.