Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe di Bekasi Sulit Dapat Untung

Kompas.com - 24/11/2023, 15:34 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rianto (44), pedagang tempe di Pasar Baru, Kota Bekasi, kesulitan mendapatkan untung karena harga kacang kedelai naik.

Rianto mengatakan, harga kacang kedelai yang menjadi bahan baku utama pembuatan tempe itu sudah naik dari sebulan lalu.

"Sudah lama (naik), lebih dari sebulan semenjak Covid-19 ya, naik terus, tadinya mah ada yang Rp 9.000 (satu kilogram), sekarang kan Rp 12.500, ada juga yang Rp 13.000," ujar Rianto saat ditemui di lokasi, dikutip Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Keluhan Pedagang Pasar Grogol, Harga Cabai Naik Tinggi tapi Pemerintah Sibuk Pemilu

Namun, Rianto tidak bisa begitu saja menaikkan harga tempe mengikuti kacang kedelai karena akan diprotes pembeli. 

Akhirnya, Rianto hanya bisa mengambil sedikit keuntungan saja. 

"Ya karena naik itu, jadi (ambil) untungnya dikit," ucap dia.

Rianto membeli kacang kedelai dari produsen seharga Rp 12.500 per kilo. Ia kemudian memproduksi tempe sendiri.

"Saya bikin (produksi tempe) sendiri di rumah, saya jual Rp 5.000 (satu kotak)," imbuhnya.

Kenaikan harga kacang kedelai juga dirasakan pedagang lain, Deni. Ia membeli dengan harga yang tak jauh dari Rianto.

Baca juga: Tak Hanya Cabai, Harga Bawang Merah dan Sayuran di Pasar Grogol Ikut Melonjak

"Kenaikannya sudah semenjak sebulan lalu. Kacang kedelai mulai harga Rp 12.800 (perkilogram)," tuturnya.

Deni juga menjual tempe Rp 5.000 per balok. Ia tidak menaikkan harga jual karena khawatir tak laku.

Karena itu, Deni berharap ada tindakan dari pemerintah untuk menurunkan harga kacang kedelai.

"Dari pemerintah (semoga) ada penurunan (kacang kedelai) lah, ditambah lagi sembako makin naik juga kan, mengimbangi jangan terlalu tinggi juga," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com