Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA "Bully" Siswa SD di Bekasi, Orangtua Korban: Saya Ikhlas Memaafkan

Kompas.com - 28/11/2023, 13:40 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Evi, orangtua A (9) dan Q (7), dua siswa sekolah dasar (SD) yang dirundung pelajar sekolah menengah atas (SMA), mengaku telah memaafkan para perundung anak-anaknya.

Evi menuturkan, kedua belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik.

"Kalau dari saya pribadi saya ikhlas memaafkan mereka dengan harapan mereka tidak melakukan hal seperti itu di kemudian hari dan di manapun," ujar Evi saat ditemui di SDN XVI Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Siswa SMA Rundung Bocah SD di Bekasi, Berawal dari Main Sepak Bola Bersama

Evi mengatakan, para pelaku yang merundung anaknya telah meminta maaf secara langsung dan mengaku menyesal atas perbuatan mereka.

"Saya melihat dari mereka (para pelaku) memang menyesal dari kejadian ini. Saya harapkan mereka bisa merangkul adik-adik yang SD," imbuhnya.

Evi memahami bahwa hal yang terjadi pada anaknya berawal dari candaan, tetapi ia menilai candaan itu tidak sebanding antar pelajar SD dan SMA.

"Mungkin bercanda awalnya, tapi ternyata itu enggak sebanding bercandanya, setelah dibicarakan, mereka (pelaku) sudah berjanji untuk tidak melakukan itu lagi," imbuhnya.

Baca juga: Anak SD Dibully Siswa SMA di Bekasi, Badan Diputar-putar, Diejek dan Diintimidasi

Evi berharap dari peristiwa ini, anaknya juga mendapat pelajaran berharga supaya tidak lagi terjadi hal serupa di kemudian hari.

Ia mengatakan, kondisi anaknya sekarang dalam keadaan baik meskipun sempat muntah setelah badannya diputar-putar pelaku.

Untuk diketahui, peristiwa perundungan bermula dari permainan sepak bola antara tujuh pelajar SMA dan 10 siswa SD di lapangan Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Pelajar SMA Bully Siswa SD, KPAD Kota Bekasi: Ejek-ejekan yang Akhirnya Merendahkan

Namun, permainan itu berakhir dengan kekalahan anak SMA, skor 2-9.

Pelajar SMA itu lalu mengejek para siswa SD. Badan korban diputar-putar dan juga diolok-olok.

Aksi yang mengarah ke perundungan itu direkam oleh salah satu pelaku, lalu tersebar di media sosial dan menjadi pembicaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com