Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Ucapan Terakhir Siswa yang Meninggal karena Kanker Tulang | Kenapa Ayah Pembunuh 4 Anak Tak Langsung Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT?

Kompas.com - 09/12/2023, 05:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah isu seputar Jabodetabek menarik perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Jumat (8/12/2023), salah satunya tentang ucapan terakhir siswa SD di Bekasi yang meninggal karena kanker tulang.

Kemudian, artikel mengenai kenapa ayah pembunuh 4 anak di Jagakarsa tak langsung ditangkap usai dilaporkan KDRT juga ramai dibaca.

Sementara itu, berita mengenai Dirkrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi naik pangkat jadi Brigjen turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Baca juga: 4 Bocah di Jagakarsa Dibunuh 3 Hari Sebelum Ditemukan Tewas

Berikut ini paparan dari tiga berita Populer Jabodetabek yang disebutkan di atas:

1. "Aku tunggu mama di surga", ucapan terakhir siswa SD di Bekasi yang meninggal karena kanker tulang

F (12), siswa SDN Jatimulya 09 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang kakinya diamputasi karena kanker tulang, sempat berpamitan kepada ibundanya, Diana (40), sebelum mengembuskan napas terakhir.

"Ngomong juga ke mamanya, 'Mama, aku capek, Mama sayang aku ya selamanya. Aku capek, nanti aku tunggu Mama di surga saja ya'," ujar kuasa hukum keluarga F, Mila Ayu Dewata, saat ditemui usai pemakaman F di TPU Padurenan, Kota Bekasi, Kamis (7/12/2023).

F juga meminta seluruh keluarga berkumpul pada momen detik-detik terakhir hidupnya.

Baca juga: Derita Siswa SD di Bekasi yang Alami Kanker Tulang Sebelum Meninggal, Kesulitan Bernapas sampai Sedot Cairan Paru-paru

Ibu dan ayah F diketahui telah berpisah sejak delapan tahun lalu. F tinggal bersama ibu dan kakeknya. Baca selengkapnya di sini.

2. Kenapa ayah terduga pembunuh 4 anak di Jagakarsa tak langsung ditangkap usai dilaporkan KDRT?

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi membeberkan alasan pihaknya tak langsung menangkap Panca Darmansyah (41) usai menerima laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Panca terhadap istrinya, D, di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Menurut Ade Ary, Panca tak bisa langsung diciduk karena masih berstatus sebagai saksi dan status kasus tersebut masih penyelidikan.

Panca juga belum diperiksa sebagai terlapor sejak dilaporkan kakak iparnya pada Sabtu (2/12/2023).

Baca juga: Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ditetapkan Jadi Tersangka

“Kalau kasus KDRT belum (masih penyelidikan). Kami belum bisa memeriksa korban dan terlapor,” kata Ade Ary kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/12/2023). Baca selengkapnya di sini.

3. Dirkrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi naik pangkat jadi Brigjen, bertugas sebagai penyidik Bareskrim

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dipromosikan menjadi penyidik tindak pidana utama Bareskrim Polri.

Promosi jabatan ini membuat Hengki naik pangkat menjadi brigadir jenderal (brigjen) polisi.

Promosi itu tertuang dalam Surat Telegram (ST) Nomor ST/2749/XII/KEP./2023 dan ST/2750/XII/KEP./2023 tertanggal 7 Desember 2023.

Baca juga: 4 Anak di Jagakarsa Dibunuh Secara Bergantian oleh Sang Ayah

Posisi Dirkrimum Polda Metro Jaya kini dijabat oleh Kombes Wira Satya Triputra. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com