Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Mayat Perempuan Terlakban di Cikarang Timur

Kompas.com - 09/12/2023, 11:40 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri Kramatjati tak menemukan tanda kekerasan pada tubuh JS, perempuan yang ditemukan tewas terlakban di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Hal itu diungkapkan Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan tim dokter forensik pada Jumat (8/12/2023) malam.

"Enggak ada kekerasan tumpul di badannya dan tidak ada pembusukan," kata Hariyanto saat dihubungi, Sabtu (9/12/2023).

Selain itu, Hariyanto juga memastikan tak ada luka terbuka pada tubuh JS. Ia memperkirakan JS telah tewas sejak tiga hari yang lalu atau Rabu (6/12/2023).

"(Usia) kematiannya sekitar tiga sampai lima hari. Kemudian, da lakban itu," ucap dia.

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Kendati begitu, Hariyanto mengatakan, dokter forensik bakal melakukan pemeriksaan toksikologi terhadap jasad JS untuk memastikan penyebab kematiannya.

"Kami pastikan lewat pemeriksaan toksikologi. Apakah penyebab kematiannya karena racun atau tidak?" ujar dia.

Adapun, jasad JS ditemukan di dalam kamar kontrakannya di Kampung Citarik, Desa Jatireja, Cikarang Timur, Jumat sore.

Wakasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Widodo Saputro mengatakan, polisi belum melihat secara kasat mata apakah ada tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban.

"Belum ditemukan luka terbuka, tidak kelihatan, tunggu otopsi dulu," tuturnya.

Baca juga: Polisi: Mayat Perempuan yang Terlakban di Cikarang Timur Bukan Korban Mutilasi

Widodo menepis kabar yang menyebut JS ditemukan dalam kardus.

Dari olah TKP, korban ditemukan di atas kasur dalam kondisi tangan, kaki dan mulut yang terlakban.

"Enggak, itu bukan dimasukin kardus, ditutupi selimut," ujarnya.

Sementara itu, polisi masih menyelidiki identitas korban dan mencari keberadaan keluarga korban.

"Lagi dicari keluarganya dulu, identitasnya (korban) tidak ada. Usia diperkirakan 25 tahunan," ujar Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com