JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang lansia bernama Slamet (69) menjadi korban hipnotis saat dia sedang berjalan kaki di Jalan Raya Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2023) pagi.
Anak korban, Dwi (42), menyebut peristiwa hipnotis terjadi saat Slamet hendak mengambil obat di sebuah apotek dekat Gang Dewa.
"Bapak saya jalan kaki dari puskesmas mau ambil obat ke apotek. Sebelum sampai apotek, sekitar 10 meteran, ada laki-laki dengan logat melayu bertanya sambil nepuk bahu bapak saya," ucap Dwi saat dihubungi, Jumat (8/12/2023).
Laki-laki itu mengaku sebagai warga negara Brunei Darussalam. Ia fasih berbahasa Indonesia meski dengan logat melayu.
Baca juga: Lansia di Ciracas Jadi Korban Hipnotis, Kerugian Mencapai Rp 69 Juta
Pelaku juga mengaku tidak tinggal di Brunei Darussalam karena sedang bekerja di perusahaan minyak di Singapura.
Saat melancarkan aksinya dengan menepuk bahu Slamet di Jalan Raya Ciracas, terduga WNA itu juga mengatakan bahwa dia habis ditipu.
"Katanya ketipu sama perempuan, makanya dia diturunin di Jalan Raya Ciracas. Dia cuma singkat saja ngomong, enggak panjang lebar. Langsung fokus ke bagi-bagi rezeki," ungkap Dwi.
Lalu, pria itu bertanya apakah Slamet tahu Masjid Kubah Emas, Depok, atau tidak.
Sebab, terduga pria itu ingin membagikan rezeki kepada mereka yang tidak mampu.
Baca juga: Pelaku Hipnotis Lansia di Ciracas Mengaku Orang Brunei yang Habis Kena Tipu
Namun, pelaku ingin menukarkan dolar Singapura yang dimilikinya menjadi rupiah terlebih dulu. Tidak lama kemudian seorang pria berpeci dari datang belakang Slamet.
"Dia nanya (ke Slamet), 'Ada apa nih, Pak?' Dijawab sama yang WNA, dia lagi nanya soal Masjid Kubah Emas. 'Oh, saya tahu tuh, ada di Depok itu,' kata yang pakai peci," ucap Dwi.
Pria asing itu kembali menceritakan bahwa ia ingin membagikan rezeki. Mereka bertiga saling mengobrol sebelum pria berpeci mengajak untuk menyeberangi jalanan.
Beberapa saat kemudian, ada sebuah mobil berwarna hitam yang melipir ke arah mereka.
Mobil berisi dua laki-laki, yakni sopir dan seseorang yang mengaku bekerja di bank BRI cabang Ciracas di bagian kur.
"(Salah satu pelaku) negur yang pakai peci, yang pakai peci jelasin soal Masjid Kubah Emas dan bagi-bagi rezeki. Diajak buat ngobrol di dalam mobil," tutur Dwi.