Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Perdana Pilpres Dinilai Punya Peran Krusial, IPS: Angka Pemilih Bimbang Masih Tinggi

Kompas.com - 12/12/2023, 21:11 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai debat perdana Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar pada Selasa (12/12/2023) punya peran penting untuk menarik basis pemilih.

Pasalnya, kata dia, kondisi angka pemilih yang masih bimbang itu cukup tinggi. Menurut Nyarwi, pemilih yang sudah punya pilihan tetap juga tak lebih dari 45 persen dari masing-masing pasangan.

"Belum lagi dengan undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan, itu juga di beberapa data survey juga cukup besar," ucap Nyarwi dikutip dari Youtube Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Setiap Pasangan Dinilai Punya Catatan Soal Hukum, ICJR: Capres-Cawapres Jangan Main Aman Saat Debat

Mengacu pada hasil hasil survei Litbang Kompas saja, masih ada 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihan mereka.

Bahkan, kata Nyarwi, angka pemilih yang bimbang lebih tinggi dari hasil survey Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 16,7 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 15,3 persen.

"Kalau kita lihat kondisi itu, debat ini berpengaruh besar sekali menjadi perhatian pemilih," kata Nyarwi.

Belum lagi, ungkap Nyarwi, fluktuasi dinamika elektoral dinilai juga masih terus terjadi pada masing-masing pasangan.

Baca juga: Momen Anies Singgung Prabowo dan Cawapres Milenial saat Debat Capres

Menurut Nyarwi, rangkaian debat Pilpres 2024 ini setidaknya memiliki dua fungsi. Pertama, pasangan capres-cawapres punya kesempatan menyamaikan materi penting dalam kampanye.

"Kedua, pemilih punya kesempatan untuk menguji seberapa (besar) kualitas, kompetensi, komitmen, solusi, dan hal-hal yang nyata yang bisa dia lakukan," ucap Nyarwi.

Kedua fungsi itu, kata Nyarwi, akan diuji dan dilihat oleh masyarakat melalui para panelis dan moderator dalam debat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com