Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Ayah Pembunuh Anak di Jagakarsa | Tangis Orangtua Korban Malapraktik di Jakut

Kompas.com - 13/12/2023, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pengakuan ayah pembunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dibaca pada Selasa (12/12/2023).

Kemudian, tangis orangtua berinisial HNM yang meninggal karena diduga jadi korban malapraktik dari dua dokter rumah sakit tersebut juga disorot pembaca.

Baca juga: TikTok Shop Buka Lagi, Pedagang di Pasar Tanah Abang Kembali Berjualan Live

Berita soal motif ayah di Jagakarsa yang diduga merekam saat membunuh empat anaknya terpopuler di Jabodetabek. Berikut paparannya:

1. Pengakuan ayah pembunuh anak di Jagakarsa

Sederet fakta anyar terungkap dalam kasus tewasnya empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Salah satunya perihal aktivitas Panca Darmansyah (41) setelah membunuh semua anak kandungnya.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, pelaku tak melakukan aktivitas apapun selama empat hari berturut-turut.

"Setelah melakukan aksi kejinya pada Minggu, 3 Desember 2023, PD (Panca) hanya berdiam diri di rumah,” ujar dia kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Terdapat Luka Sayat pada Tubuh Ayah yang Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Pakar: Belum Tentu Ingin Bunuh Diri

2. Tangis orangtua korban dugaan malapraktik

Tangis Evayanti Marbun (33) pecah saat mendatangi Rumah Sakit Hermina Podomoro, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/12/2023).

Dia adalah ibu dari bayi berinisial HNM yang meninggal dunia karena diduga jadi korban malapraktik dari dua dokter rumah sakit tersebut.

Saat mendatangi rumah sakit itu, Evayanti didampingi suaminya, Charles dan sejumlah orang yang mengatasnamakan Tim Pembela Hukum Evayanti Marbun. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Anak Meninggal Diduga karena Malapraktik, Ayah Korban: Generasi Kami Putus

3. Dugaan motif ayah rekam saat bunuh anaknya

Panca Darmansyah (41) sempat merekam pembunuhan terhadap empat anak kandungnya dalam rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Hal itu diketahui usai polisi menemukan barang bukti handphone dan laptop yang digunakan Panca untuk merekam sebelum dan saat kejadian pembunuhan.

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai pelaku sengaja merekam kejahatannya sebagai bentuk komunikasi amarahnya kepada istrinya. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com