JAKARTA, KOMPAS.com - Sultan Rif'at Al Fatih, korban jeratan kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, sudah bisa beraktivitas normal secara mandiri.
Ia sudah tak lagi dirawat di RS Polri Kramatjati. Jakarta Timur.
“Jadi aktivitas Sultan pascapulang ini sudah normal. Artinya semua bisa dilakukan sendiri, mulai dari kegiatan mandi misal, keramas hingga sabunan, normal semua. Makan dan minum juga sudah bisa, tak ada kebocoran lagi,” ujar ayah Sultan, Fatih NH, saat dihubungi, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: Temui Wali Kota Jaksel, Sultan Rifat Berbicara dengan Alat Bantu Elektrolaring
Namun, dokter belum memperbolehkan Sultan mengonsumsi beberapa jenis makanan.
Terutama untuk makanan yang memiliki tekstur keras, pedas, dan bersantan.
“Dia belum boleh makan nasi padang, nasi goreng, kerupuk, makanan bertekstur keras, dan pedas. Soalnya kerongkongannya masih adaptasi,” tutur dia.
Fatih menjelaskan, sang anak kini hanya memiliki satu saluran, yakni kerongkongan.
Pita suaranya juga telah diangkat karena terluka akibat jeratan kabel.
Oleh karena itu, seluruh benda yang masuk ke mulut akan lari ke lambung.
Baca juga: Sultan Korban Jeratan Kabel Fiber Optik Akhirnya Pulang dari RS Polri Kramatjati
“Kalau napas sekarang dia pakai alat bantu,” tutur dia.
Meski demikian, bukan berarti Sultan tak bisa bicara.
Saat ini, Sultan tengah mempelajari bagaimana bersuara menggunakan napas perut.
Sambil mempelajari hal itu, ia dibantu oleh sebuah alat bernama elektrolaring.
Alat ini berguna untuk mengubah gerak mulut menjadi suara.
“Untuk komunikasi, saat ini Sultan menggunakan sebuah alat bernama digital elektrolaring. Itu alat bantu, tapi harapannya hanya sebentar saja. Karena sambil paralel dia belajar bicara pakai napas perut. Tapi menurut dokter fisioterapi itu estimasinya memang enam bulanan dia baru bisa bicara,” ungkap Fatih.
Baca juga: Meski Sudah Mediasi, Belum Ada Kesepakatan Kompensasi Bali Tower untuk Sultan Korban Kabel Optik