Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Roti Diduga Lecehkan Bocah di Depok, ternyata Salah Paham

Kompas.com - 18/12/2023, 22:26 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berusia enam tahun diduga dilecehkan oleh pedagang roti keliling di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pedagang roti itu membuka resleting celananya di hadapan sang bocah.

Menanggapi ini, Kapolsek Bojongsari Kompol Yefta Ruben mengatakan, ada kesalahpahaman mengenai peristiwa itu.

Baca juga: Pria yang Bacok Warga di Depok dalam Pengaruh Obat Terlarang

"Telah terjadi kesalahpahaman antara saudari S (orangtua bocah) dengan CS (pedagang roti) hingga terjadi pemukulan," kata Yefta saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/12/2023).

Yefta mengatakan, persoalan ini telah diselesaikan secara damai oleh orangtua bocah itu dan pedagang roti.

Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Kejadian bermula saat CS berkeliling jualan roti di Pasir Putih, Sawangan, Depok, Minggu (17/10/2023) pagi.

CS pun dihampiri seorang anak yang hendak membeli roti dagangannya.

"Pada saat si anak datang untuk membeli roti, kemudian CS membuka resleting celana di depan anak tersebut dengan alasan mau buang air kecil," ungkap Yefta.

Baca juga: Terlilit Utang, Teknisi KRL di Depok Nekat Curi Motor

Melihat CS membuka celana, anak perempuan itu pun ketakutan dan langsung lari ke rumah untuk melaporkan hal tersebut pada orangtuanya.

"Kemudian S datang ke lokasi yang tidak jauh dari rumah dan langsung memukul dan menuduh CS telah berbuat pelecehan," tutur Yefta.

Setelah dikonfirmasi dan diminta menjelaskan kejadian yang sebenarnya, anak perempuan itu mengatakan bahwa CS tidak menyentuh bagian tubuh atau menyentuh bagian sensitif dari sang anak.

Akhirnya, orangtua anak itu tidak melanjutkan masalah ini.

Kedua belah pihak memutuskan berdamai dan sepakat tidak akan saling menuntut di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com