Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diremehkan sebelum Debat Cawapres, Gibran: Makanya Jangan Bikin Berita Jelek-jelek

Kompas.com - 23/12/2023, 16:03 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka berbicara soal aksinya dalam debat kandidat Cawapres pada Sabtu (23/12/2023) malam.

Gibran ditanya wartawan soal ragam reaksi penampilannya tadi malam karena banyak yang sempat meremehkan dan juga memuji.

"Ya makannya kalau bikin berita jangan yang jelek-jelek terus ya,” jawab Gibran kepada wartawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2023).

Namun, Gibran enggan berkomentar lebih jauh soal materi maupun jawaban yang disampaikan dalam debat kandidat bersama Cawapres nomor urut tuga Mahfud MD dan nomor urut satu Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Drone Emprit: Gibran Dapat Sentimen Positif Paling Besar Saat Debat, Cak Imin Terbanyak Sentimen Negatif

Harian Kompas pada 23 Desember 2023 menerbitkan laporan hasil jajak pendapat Litbang Kompas soal persepsi publik mengenai debat kandidat Cawapres yang berlangsung Jumat malam.

Responden memberikan penilaian dari skala 1 (sangat buruk) hingga 10 (sangat baik) berdasarkan tiga aspek.

Pertama adalah kelancaran dan kejelasan menjawab pertanyaan. Kedua, aspek penguasaan permasalahan yang didiskusikan. Ketiga, aspek kesan penampilan kandidat.

Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa publik memberikan penilaian rata-rata di atas angka 7.

Baca juga: Mengenal Carbon Capture and Storage dan Aturannya, Ditanyakan Gibran di Debat Cawapres

Untuk aspek kelancaran dan kejelasan menjawab pertanyaan, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mendapat nilai rata-rata 7,5. Sementara cawapres nomor satu Muhaimin Iskandar 7,0. dan Gibran 7,1.

Sementara untuk aspek penguasaan permasalahan yang didiskusikan, Mahfud mendapat nilai rata-rata 7,6. Sedangkan Muhaimin dan Gibran masing-masing mendapat nilai 7,1.

Adapun untuk aspek penampilan, Muhaimin mendapat skor 7,8. Sementara Gibran mendapat nilai 7,3 dan Mahfud mendapat nilai 7,5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com