Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kematian Pria Tanpa Busana di Gorong-gorong Gambir...

Kompas.com - 12/01/2024, 06:46 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang satpam SMK 1 Jakarta Pusat mencium bau busuk dari arah gorong-gorong Jalan Abdul Muis, Gambir, Kamis (11/1/2024) sore.

Saat mendekati sisi pembatas gorong-gorong, ia terkejut melihat jasad pria tanpa busana mengambang di sana. Jasad pria itu sudah membusuk.

"Setelah itu, dia melapor ke Polsek Metro Gambir. Lalu, saya ditelepon. Saya langsung tindak lanjuti ke teman-teman pemadam," kata petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Junaedi di lokasi penemuan jasad.

Baca juga: Ciri-ciri Mayat Pria Tak Dikenal di Gambir, Kepala Botak dan Memiliki Tato

Tak lama kemudian, polisi dan petugas pemadam kebakaran segera datang ke tempat penemuan jasad.

Jasad pria tanpa busana itu berkepala botak serta memiliki tato di tangan dan kaki. Selain itu, tubuhnya juga gempal.

Sulit diidentifikasi

Hingga saat ini, polisi masih kesulitan mengidentifikasi jasad pria itu. Sebab, tidak ditemukan tanda pengenal di tubuhnya. Sidik jari korban juga telah hancur.

“Mau kami coba cek lewat sidik jari, itu tidak bisa karena jarinya sudah hancur. Kayak sidik jari kalau orang sudah meninggal direndam air,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir AKP Ganang Agung saat dihubungi, Kamis.

Baca juga: Jasad Pria di Gambir Sulit Teridentifikasi, Polisi: Sidik Jari Hancur

Selain itu, kulit lelaki itu juga telah mengelupas. Diduga, mayat itu telah berada di gorong-gorong sekitar tiga hari.

"Ada kemungkinan tadi sih dari identifikasi kami (sudah) lebih dari dua hari," ujar Ganang.

Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Jasad pria itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diperiksa lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com