Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epilepsi Kambuh, Pemancing Terjatuh dan Ditemukan Tewas di Perairan Muara Baru

Kompas.com - 15/01/2024, 16:37 WIB
Vincentius Mario,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemancing berinisial AR (20) ditemukan meninggal dunia, di perairan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (15/1/2024) pagi.

Pria yang menderita penyakit epilepsi itu dinyatakan tenggelam sejak Minggu (14/1/2024) siang. Jenazahnya baru ditemukan tim SAR gabungan sekitar pukul 9.30 WIB tadi pagi.

"Tim SAR gabungan menemukan pemancing yang tenggelam di Perairan Dermaga Pelabuhan Muara Baru. Korban ditemukan pada pagi tadi sekitar pukul 9.30 WIB," kata Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Diduga Terpeleset, Pemancing Tenggelam di Danau Kawasan Industri Cikarang

Tim SAR menemukan jasad korban setelah menyelam hingga kedalaman 6 meter di titik pemancing tersebut terjatuh.

"Di kedalaman 6 meter (korban ditemukan). Setelah korban ditemukan, jenazahnya dibawa menuju RSCM untuk tindakan selanjutnya dan akan diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Fazzli.

Berdasarkan keterangan petugas, AR tenggelam setelah terjatuh ketika sedang memancing, Minggu (14/1/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. Korban dinyatakan terjatuh ke laut karena penyakit epilepsinya kambuh.

Tim SAR membagi dua tim dalam upaya pencarian Andi Rusli. Tim pertama menyisir hingga radius 1 nautical mile dari lokasi kejadian menggunakan rubber boat dan RIB.

Baca juga: ABK yang Tenggelam di Perairan Muara Angke Ditemukan Tewas

Sementara tim kedua menyelam di sekitar lokasi kejadian untuk menyisir di bawah permukaan air hingga radius 5 meter pada kedalaman 6 meter.

Puluhan personel SAR gabungan dikerahkan dalam upaya pencarian terhadap korban di antaranya dari Basarnas Jakarta, BPBD DKI Jakarta, Polair Polda Metro Jaya, Polsek Penjaringan, Bakamla, Pos TNI AL Pantai Mutiara, Pos TNI AL Muara Baru, Baznas, SAR MTA, PMI, Respon, Human Initiative, Hiperpala, dan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com