Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsih: Presiden Jokowi Khianati Reformasi dan Bangun Dinasti Politik

Kompas.com - 18/01/2024, 20:11 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan, Maria Katarina Sumarsih (71) menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkhianati reformasi.

“Kenyataannya, Presiden Jokowi mengkhianati Reformasi 98, yang salah satu tuntutannya adalah berantas nepotisme. Justru, di penghujung pemerintahan Pak Jokowi, (dia) membangun politik dinasti,” ucap Sumarsih saat ditemui di sela-sela peringatan 17 Tahun Aksi Kamisan, seberang Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).

Padahal, kata Sumarsih, Jokowi pernah mengaku bahwa dia lahir dari reformasi.

Baca juga: Punya Catatan Khusus terhadap Anies, Ganjar, dan Prabowo, Sumarsih Pilih Golput di Pilpres 2024

“Di dalam koran Kompas, ada pernyataan bahwa Pak Jokowi ini mengakui. 'Saya ini anak kandung reformasi, saya lahir dari reformasi, menjadi wali kota karena reformasi, menjadi gubernur karena reformasi, dan menjadi presiden juga karena reformasi',” ungkap Sumarsih.

Di penghujung pemerintahan Jokowi yang tersisa beberapa bulan lagi, Sumarsih meminta agar Presiden RI menindaklanjuti pelanggaran HAM berat di masa lalu secara yudisial.

“Melalui Aksi Kamisan ini, kami menolak penyelesaian secara non-yudisial. Nah, masih ada peluang bagi kami, keluarga korban, agar di penghujung pemerintahan Presiden Jokowi ini memberikan tugas kepada Jaksa Agung,” tutur Sumarsih.

Baca juga: Sudah 17 Tahun Hadir di Aksi Kamisan, Sumarsih: Saya Mencintai Wawan

“Yaitu pembentukan tim penyidik Ad Hoc yang terdiri dari unsur pemerintah dan unsur masyarakat,” lanjutnya.

Melansir dari Kompas.id, pernyataan Presiden Jokowo lahir dari reformasi pernah disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman.

Pernyataan tersebut muncul saat Presiden Jokowi diterpa isu soal wacana ingin menjabat sebagai presiden tiga periode.

“Beliau selalu mengatakan, ’Mas Fadjroel, seperti Mas Fadjroel adalah pejuang reformasi, saya adalah orang yang dilahirkan dari reformasi. Menjadi wali kota karena reformasi, menjadi gubernur karena reformasi, menjadi presiden karena reformasi. Tidak mungkin saya mengkhianati reformasi dan demokrasi’. Ini yang harus saya nyatakan pertama dalam kuliah umum ini,” kata Fadjroel, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Istri Munir: 17 Tahun Aksi Kamisan, Hal yang Memprihatikan

Ia mengatakan hal tersebut saat memberikan kuliah umum bertajuk ”Bagaimana Demokrasi di Tangan Jokowi” yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, secara daring pada Rabu (22/9/2021).

Kegiatan tersebut ditayangkan pula melalui kanal Youtube UWKS Media Center.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com