Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beratnya Beban Baliho Caleg Bikin Pagar Taman Ampera "Rebahan" di Jalan

Kompas.com - 19/01/2024, 13:20 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu besi pagar yang mengelilingi Taman Ampera, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ambruk ke jalan raya.

Peristiwa itu diduga terjadi karena hujan yang disertai angin kencang pada Kamis (18/1/2024) malam.

“Betul, pagar taman ambruk sejak semalam karena pas hujan anginnya kencang ” ujar salah satu petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Selatan di lokasi, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: Pagar Taman Ampera Roboh, Diduga Tak Kuat Menahan Beban Baliho Caleg

Walau begitu, hujan dan angin kencang disinyalir bukan faktor utama yang menjadi penyebab pagar sepanjang empat meter itu ambruk.

Alat peraga kampanye (APK) yang dikaitkan ke area pagar diduga menjadi faktor utama robohnya pagar.

“Banyak baliho besar yang ternyata tak hanya sekadar ditancap ke tanah, tetapi bambunya juga dikaitkan di sela-sela pagar. Makanya pas ada angin, APK goyang-goyang kan dan pagar enggak mampu menahan beban,” tutur dia.

Hal senada juga diungkapkan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jakarta Selatan Ahmad Fahlevi. Menurutnya, pagar taman bisa roboh karena tak kuat menahan beban APK.

“Kami menduga APK terlalu membebani pagar, makanya pagar itu roboh,” ungkap dia di lokasi.

Baca juga: Polemik APK di Jakarta: Sudah Kuno, Langgar Aturan dan Membahayakan Pula

Bawaslu Kota Jakarta Selatan bersama Sudin Tamhut Kota Jakarta Selatan merapikannya sejak Jumat pagi supaya APK beserta pagar yang roboh tak mengganggu arus lalu lintas.

Kegiatan itu dilakukan serentak pukul 07.00 WIB bersama beberapa stakeholder lainnya.

“Pagar dan APK yang mengarah ke jalan sudah kami geser. Saat ini, pagar sudah bisa berdiri, hanya sangat rapuh,” ucap dia.

Meski begitu, Bawaslu Kota Jakarta Selatan dan Sudin Tamhut Jakarta Selatan belum bisa memperbaiki pagar.

Hal ini disebabkan karena masih ada spanduk yang terpasang di area pagar.

Baca juga: Eks Ketua Bawaslu DKI: Hampir Semua “Flyover” di Jakarta Dipasangi APK, Ini Pelanggaran

“Kami dari Bawaslu enggak bisa mencopot ini sendiri, harus perwakilan partai. Sementara, beberapa partai belum datang juga. Jadi, teman-teman dari pertamanan enggak bisa bekerja untuk membangun fondasi ulang untuk pagar,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com