JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang satpam bernama Datim (67) mengatakan, tembok Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tebet sudah miring sebelum roboh lalu menimpa keluarga.
“Rada (miring), ada kali tiga sentimeter sudah miring,” ungkap Datim saat ditemui Kompas.com di Jalan Prof DR Soepomo, Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).
Meski begitu, pihak SPBU tak kunjung merenovasinya.
Baca juga: Detik-detik Robohnya Tembok SPBU di Tebet, Dua Bocah Selamat dari Tragedi karena Pergi ke Warung
“Belum, enggak pernah (direnovasi),” ucap Datim yang berprofesi sebagai satpam dekat tempat kejadian perkara (TKP) sejak 2014.
Hal senada juga disampaikan oleh keluarga korban bernama Amri (42).
Ia menyebut tembok tersebut sudah miring sejak enam tahun terakhir.
“Tembok ini (SPBU), tembok yang berada di belakang warung orangtua saya, sudah miring dan retak sejak enam tahun,” ujar Amri dalam kesempatan berbeda, Senin.
Amri yang merupakan salah satu anak korban menyebut, orangtuanya sebenarnya sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak keamanan SPBU.
Ia beberapa kali melaporkan itu karena khawatir terjadi peristiwa yang tak terduga.
Baca juga: Tinggal di Lapak, Lansia yang Tewas Tertimpa Tembok SPBU Tebet Hanya Mampu Mengontrak Saat Lebaran
“Bapak saya sudah pernah cerita ke satpam soal kondisi tembok. Tapi enggak tahu, apakah satpamnya menyampaikan itu ke atasannya atau enggak,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, nasib nahas menimpa tiga anggota keluarga di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.
Kepala keluarga, S (80), istri S yakni T (74), dan anak perempuan mereka, D (35), tewas di tempat saat sedang berkumpul bersama.
Tembok sebuah SPBU roboh dan menimpa lapak milik S dan T, yang posisinya menempel dengan tembok itu. Sehari-hari, lapak itu juga dijadikan sebagai warung makan.
"Tiga orang, satu keluarga meninggal dunia di tempat," ujar Yoki selaku Komandan Regu Rescue Sudin Damkar Jakarta Selatan sektor Tebet di lokasi, Minggu.
Baca juga: Keseharian Korban Tembok SPBU Tebet, Tidur di Lapak Jualan karena Tak Mampu Ngontrak
Dalam peristiwa itu, terdapat satu korban yang selamat. Ia adalah MF (9) yang merupakan cucu S dan T, serta anak D.
Yoki mengatakan, MF mengalami luka-luka pada bagian wajah dan tangan saat ditemukan.
Luka-luka yang dialami tidak cukup parah, dan kondisi kesehatannya stabil, karena MF dilindungi oleh D.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.