Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Robohnya Tembok SPBU Tak Ingin Pidanakan Pertamina

Kompas.com - 23/01/2024, 07:13 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban tewas dalam peristiwa robohnya tembok SPBU di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, enggan membawa PT Pertamina (Persero) ke jalur hukum.

“Saya dan adik saya sepakat untuk mencari jalan tengah meski kasus ini masih diproses oleh polisi,” ujar Amri (40), putra pasangan suami istri (pasutri) korban tewas, Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74), Senin (22/1/2024).

Amri menyebutkan, keluarganya tak ingin menyeret musibah ini ke jalur hukum karena keluarga telah ikhlas.

Ia tak ingin ayah, ibu, serta adiknya, Ani Kusuma Dewi (35), yang turut menjadi korban tewas, tak tenang di alam sana.

Baca juga: Detik-detik Robohnya Tembok SPBU di Tebet, Dua Bocah Selamat dari Tragedi karena Pergi ke Warung

“Kami enggak mau mereka enggak tenang di sana, karena kami masih memperkarakan kasus ini,” tutur dia.

Walau begitu, Amri berharap ada uluran tangan lebih dari pihak Pertamina selain memberikan dana santunan.

Hal ini diharapkan dapat terwujud karena Ani meninggalkan empat orang anak yang masih kecil-kecil.

“Meski sudah ada kompensasi untuk dana pemakaman dan lain-lain, kami berharap mereka bisa membantu pendidikan anak dari adik saya. Yang paling besar baru kelas 5 SD soalnya dan yang paling bontot masih dua tahun,” imbuh dia.

Baca juga: Pertamina Beri Santunan ke Keluarga Korban Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet

Diberitakan sebelumnya, empat orang menjadi korban robohnya tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam II, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.

Dalam peristiwa ini, tiga orang dinyatakan tewas dan satu orang selamat. Seluruh korban juga diketahui merupakan keluarga besar Amri.

Pasangan suami istri yang dinyatakan tewas, Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74), merupakan orangtua dari Amri.

Satu korban tewas lainnya adalah, Ani Kusuma Dewi (35), adalah adik kandung Amri.

Sementara, korban yang selamat diketahui merupakan keponakan Amri yang bernama Muhammad Fabian (8).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com