JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan memaparkan, terjadi 2.286 kebakaran di Ibu Kota sepanjang 2023.
Kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Timur.
"Jakarta Timur ada 594 (kasus). Tahun 2022 itu ada 349 kasus. Kemudian Jaksel tahun 2023 itu ada 573, sedangkan tahun 2022 ada 492," ujar Satriadi kepada wartawan, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: Minimalisasi Kebakaran di Jakarta, Dinas Gulkarmat DKI Bentuk Satgas di 267 Kelurahan
Sementara itu, di wilayah Jakarta Barat terjadi 484 kasus kebakaran pada 2023, Jakarta Utara 379 kasus, dan Jakarta Barat 256 kasus.
"Frekuensi kejadian kebakaran berdasarkan dugaan penyebab itu korsleting 1.126 kasus. Lalu, penyebab dari gas 205, lilin satu kasus, akibat membakar sampah 337, dan rokok 137 kasus," ucap Satriadi.
Dinas Gulkarmat DKI Jakarta pun telah membentuk satuan tugas (satgas) di 267 kelurahan yang ada di Ibu Kota. Tujuannya untuk meminimalisasi kebakaran di Jakarta pada 2024.
"Upayanya adalah kami membentuk satgas di tingkat kelurahan. Di DKI Jakarta ada 267 kelurahan, seluruhnya sekarang sudah ada kasatgasnya," ujar Satriadi.
Baca juga: Dinas Gulkarmat DKI Sebut Banyak Kasus Kebakaran di Jakarta akibat Korsleting
Satgas itu berperan memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai sarana dan prasarana alat kebakaran. Salah satunya soal penggunaan alat pemadam kebakaran ringan (APAR).
"Jadi selama ini masyarakat tahunya menunggu (api dipadamkan) saat kebakarannya saja, tak ada upaya preventifnya. Nah upaya bagaimana untuk melakukan sosialisasi pencegahan," kata Satriadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.