JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) di wilayah DKI Jakarta masih kurang. Hingga 2023, tercatat baru ada 13 SPKU yang dibangun di Ibu Kota.
“Sebelumnya sampai 2011 itu baru ada lima buah. Sekali lagi sampai 2011 baru ada lima titik,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di SPKU GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (26/1/2024).
Sejak saat itu, kata Heru Budi, SPKU di Jakarta baru ditambah lagi pada 2023 sebanyak sembilan unit. Jumlah ini pun belum menyentuh jumlah ideal SPKU di wilayah Ibu Kota.
“Melalui program Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Asisten Pembangunan DKI Jakarta, penambahan di 2023 ada sembilan buah, dan nanti penambahan di 2024 ada empat buah,” kata Heru Budi.
Baca juga: Heru Budi Targetkan 44 Kecamatan di Jakarta Punya TPS3R untuk Pengolahan Sampah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, jumlah ideal SPKU di Ibu Kota adalah 25 unit. Untuk itu, pihaknya akan menambah SPKU di Jakarta secara bertahap.
“Idealnya ada 25. Jadi 2011 baru ada 4, tambah 9 pada 2023, jadi 13. Tambah 5 pada 2024, total jadi 18,” kata Asep.
Menurut Asep, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan terlebih dahulu mengkaji lokasi-lokasi yang tepat untuk pembangunan SPKU.
Dengan begitu, SPKU yang dibangun diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat terkait kondisi kualitas udara di Ibu Kota.
“Jadi kami melihat titik-titik mana yang memang bisa menggambarkan secara real situasi udara di situ. Jadi karena memang jumlahnya terbatas, harus ada titik tertentu untuk men-support data kualitas udara kita,” kata Asep.
Baca juga: Heru Budi Resmikan RDF Plant Skala Kecamatan di Ciracas
Pantauan Kompas.com di lokasi, Heru Budi bersama Asep mengecek data hasil pemantauan SPKU di GOR Ciracas.
Heru mengeklaim bahwa kualitas udara di wilayah Ciracas dan sekitarnya dalam kondisi cukup baik.
“Contoh misalnya PM 2,5 tadi itu 41, standarnya itu 55. Kita di bawah. Terus untuk PM 10 standarnya 75, tadi 47,” ucap Heru Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.