Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Diminta Tambah Gerbong Kereta untuk Hadapi Lonjakan Penumpang pada 2024

Kompas.com - 30/01/2024, 14:18 WIB
Vincentius Mario,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna moda transportasi kereta api diprediksi mengalami peningkatan pada 2024.

Untuk menghadapi lonjakan penumpang itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) diminta untuk melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya menambah rangkaian kereta api.

“KAI tentunya harus menambah progresi perjalanan. Di sisi lain, ada gerbong yang harus ditambah. Gerbong atau rute itu masih kurang, terutama yang jarak jauh,” kata pengamat transportasi Djoko Setidjowarno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

“Ini kan mau nambah yang Banyuwangi, menghidupkan kembali KA Banjar. Ya memang ada penurunan di Argo Prahayangan, karena ada kereta cepat, tapi ya masih biasa aja,” lanjutnya.

Baca juga: Pengap di KRL, Penumpang Pernah sampai Buka Jendela Kereta

Menurut Djoko, seiring bertambahnya penumpang, kualitas pelayanan KAI sejauh ini sudah cukup baik.

“Intinya KAI itu unggulan layanannya sudah bagus. Jadi orang enggak khawatir. Banyak inovasinya,” jelas Djoko.

Namun, Djoko menyarankan agar KAI bisa menambah ruang-ruang tunggu di tiap stasiun besar untuk meminimalisir tindak kriminalitas.

“Stasiun itu kan, apalagi stasiun besar, biasanya mereka harus menambah tempat ruang tunggu. Kalau eksekutif sudah cukup. Kalau ekonomi, sekarang sudah bisa diatur. Nah tiap stasiun besar itu harus ada ruang tunggu khusus, biar lebih aman dan nyaman,” tutur Djoko.

Baca juga: Keluhan Penumpang di Stasiun Transit Manggarai: Peron Berubah-ubah dan KRL Sering Berhenti Lama

Sebagai informasi, lonjakan penumpang kereta api mulai terlihat sejak 1 Januari 2024.

Untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir tercatat sebanyak 10.765 penumpang dengan 40 perjalanan KA dan di Stasiun Pasar Senen 21.317 penumpang dengan 34 perjalanan KA.

Sementara, untuk commuter line kereta api Jakarta Kota-Bogor diperkirakan menguasai 60 persen pasar KAI secara keseluruhan.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, KAI sudah mengimpor tiga rangkaian kereta (trainset) KRL yang bakal datang dalam tahun ini. Tiap tangkaian tersebut terdiri atas 12 kereta.

Baca juga: Murah dan Bebas Macet, Alasan KRL Jadi Andalan Warga Jabodetabek meski Berdesakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com