Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Penumpang di Stasiun Transit Manggarai: Peron Berubah-ubah dan KRL Sering Berhenti Lama

Kompas.com - 30/01/2024, 12:34 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Stasiun Transit Manggarai kerap mendapatkan keluhan dari masyarakat.

Tak sedikit penumpang yang mengeluhkan dengan layanan dan fasilitas, terutama di jam-jam sibuk, seperti pada pagi hari dan sore hari.

Wafa (25), salah seorang pengguna KRL kerap kebingungan karena letak peron di Stasiun Manggarai sering berubah-ubah.

Baca juga: Murah dan Bebas Macet, Alasan KRL Jadi Andalan Warga Jabodetabek meski Berdesakan

Menurut gambaran Wafa, banyak penumpang yang baru turun dari kereta berhamburan menuju tangga untuk berganti peron. Saat pergantian peron ini banyak penumpang yang kebingungan.

“Stasiun Manggarai ini untuk ke peronnya tuh dipindah-pindah, padahal sebelum dipindahin banyak orang yang masih bingung untuk kemana-mananya,” ucap Wafa saat diwawancarai Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Keluhan lainnya datang dari Nanda (25), yang merasa perjalanan KRL selalu terhambat setiap melintas Stasiun Manggarai.

“Pas masuk malah KRLnya berhenti lumayan lama di Stasiun Manggarai,” ujar Nanda.

Karena KRL berhenti terlalu lama membuat Nanda tidak bisa tepat waktu untuk bisa tiba di lokasi tujuan.

“Gara-gara berhenti sering banget telat. Harus sabar kalau kereta sudah berhenti gitu,” ucap Nanda.

Baca juga: KRL Sering Ngetem Lama di Stasiun Manggarai, Penumpang: Bikin Telat Kerja

Penumpang lainnya, Lifa (25) juga ikut merasakan kereta berhenti terlalu lama di Stasiun Manggarai.

Menurutnya, kereta berhenti di jam berangkat kerja pukul 06.00- 08.00 WIB dan di jam pulang kerja pukul 17.00-20.00 WIB.

“Biasanya berhenti enggak jalan kereta di jam berangkat dan pulang kerja. Saya sering kena berhenti lumayan lama di Manggarai,” ungkap Lifa.

Tersendatnya kereta di jam berangkat kerja membuat Lifa kerap memilih menggunakan ojek online.

Lifa mengaku hampir terlambat masuk kantor karena kejadian tersebut.

“Karena lama berhentinya, saya enggak sabar dan takut telat kerja, langsung pesan ojek online aja,” ujar Lifa.

Baca juga: Pengap di KRL, Penumpang Pernah sampai Buka Jendela Kereta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com