Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kegiatan Tak Penting, Pemkot Tangerang Fokuskan Anggaran untuk Entaskan Stunting

Kompas.com - 30/01/2024, 19:15 WIB
Xena Olivia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memprioritaskan alokasi dana daerah untuk memaksimalkan anggaran pemberian makanan tambahan (PMT) demi cegah anak stunting.

"Ini yang sedang saya lakukan di Tangerang, (yaitu) mengurangi kegiatan yang kurang penting, yang tidak urgent untuk bisa kami maksimalkan (anggaran PMT)," kata Penjabat (Pj) Walikota Tangerang Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Selain itu, Pemkot Tangerang juga memiliki aplikasi bernama Laksa Gurih Anget.

Baca juga: Pemprov DKI Targetkan Tak Ada Kasus Baru Stunting pada 2024

Aplikasi itu merupakan bagian program mengentaskan stunting yang berisi data pemeriksaan anak-anak, PMT, dan tata laksana gizi.

Lebih lanjut, Pemkot Tangerang juga tengah menggerakkan program "Tangerang Urban Farming".

Hasil panennya itu nantinya akan digunakan sebagai bahan masakan PMT di posyandu setempat.

"Saya sedang kolaborasikan dengan program lain. Kami coba dorong namanya Tangerang Urban Farming," tutur Nurdin.

Baca juga: Kiat Posyandu di Pondok Labu yang Berhasil Tuntaskan Kasus Stunting

"Sehingga hasilnya bisa men-support posyandu kami untuk menyediakan menu sehat, bahkan dihasilkan dari lokal," sambung dia.

Nurdin tidak merinci menu apa saja yang biasanya diberikan sebagai PMT Posyandu di Tangerang.

Kendati demikian, dia memastikan kader-kader Posyandu dan Puskesmas setempat saling berkolaborasi dalam menghasilkan menu bergizi.

"Enggak ada instruksi khusus (untuk menu PMT). Saya serahkan menunya kepada kader, tapi tetap dipantau. Kami pastikan bergerak serempak dan bisa dipantau," tegas dia.

Baca juga: Pemberian Makanan Pencegah Stunting di Depok Dihentikan Tiga Hari Usai Tuai Kritik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com