JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memprioritaskan alokasi dana daerah untuk memaksimalkan anggaran pemberian makanan tambahan (PMT) demi cegah anak stunting.
"Ini yang sedang saya lakukan di Tangerang, (yaitu) mengurangi kegiatan yang kurang penting, yang tidak urgent untuk bisa kami maksimalkan (anggaran PMT)," kata Penjabat (Pj) Walikota Tangerang Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (30/1/2024).
Selain itu, Pemkot Tangerang juga memiliki aplikasi bernama Laksa Gurih Anget.
Baca juga: Pemprov DKI Targetkan Tak Ada Kasus Baru Stunting pada 2024
Aplikasi itu merupakan bagian program mengentaskan stunting yang berisi data pemeriksaan anak-anak, PMT, dan tata laksana gizi.
Lebih lanjut, Pemkot Tangerang juga tengah menggerakkan program "Tangerang Urban Farming".
Hasil panennya itu nantinya akan digunakan sebagai bahan masakan PMT di posyandu setempat.
"Saya sedang kolaborasikan dengan program lain. Kami coba dorong namanya Tangerang Urban Farming," tutur Nurdin.
Baca juga: Kiat Posyandu di Pondok Labu yang Berhasil Tuntaskan Kasus Stunting
"Sehingga hasilnya bisa men-support posyandu kami untuk menyediakan menu sehat, bahkan dihasilkan dari lokal," sambung dia.
Nurdin tidak merinci menu apa saja yang biasanya diberikan sebagai PMT Posyandu di Tangerang.
Kendati demikian, dia memastikan kader-kader Posyandu dan Puskesmas setempat saling berkolaborasi dalam menghasilkan menu bergizi.
"Enggak ada instruksi khusus (untuk menu PMT). Saya serahkan menunya kepada kader, tapi tetap dipantau. Kami pastikan bergerak serempak dan bisa dipantau," tegas dia.
Baca juga: Pemberian Makanan Pencegah Stunting di Depok Dihentikan Tiga Hari Usai Tuai Kritik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.