Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Bantah Pakai Data Berbeda dengan Kemensos untuk Salurkan Bansos Januari-Februari 2024

Kompas.com - 01/02/2024, 21:33 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tidak ada penggunaan data yang berbeda pada penyaluran bantuan sosial (bansos) periode Januari-Februari 2024 ini.

Penyaluran bansos tetap menggunakan data dan anggaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. 

“Tidak ada perubahan karena semua anggarannya, anggaran di Kemensos, menggunakan anggaran Kemensos,” ujar Airlangga di Makassar, Kamis (1/2/2024) malam.

Menurut Airlangga, pemerintah memiliki data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Data Kesejahteraan Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Baca juga: Aria Bima Klaim Data Kemensos Tak Dipakai untuk Penyaluran Bansos Januari-Februari, padahal...

Masing-masing data penerima bantuan sosial tersebut, kata Airlangga, sudah dipadupadankan dengan data Kemensos, dan digunakan dalam proses penyaluran.

“Data kan kami sudah ada data Susenas dan data DTKS dari TNP2K di kantor Kemenko PMK. Jadi sebetulnya datanya sudah dipadu-padan dan sudah dikonsolidasikan,” kata Airlangga.

Diberitakan sebelumnya, Politikus PDI-P Aria Bima mengaku mendapatkan informasi bahwa data penerima bantuan sosial (bansos) yang diperbaiki oleh Kementerian Sosial (Kemensos) tidak dipakai dalam pembagian bantuan yang dilakukan pada bulan Januari dan Februari 2024.

Hal itu disampaikan Aria Bima setelah ditanya tentang curhatan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terkait keadaan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin terkini.

Baca juga: Cak Imin: Bansos Harusnya Dibagikan Sesuai Kebutuhan Rakyat Bukan Jelang Pemilu

“Nah, data validasi bansos yang dimiliki oleh Kemensos, yang selalu diperbaiki oleh Kemensos ini infonya tidak dipakai di dalam penyebaran atau pembagian bansos yang bulan Januari Februari ini," kata Aria di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

Dia mengungkapkan, informasi tersebut disampaikan langsung oleh Risma kepadanya.

Sementara itu, menurut Aria Bima, yang dipakai adalah data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

"Yang dipakai adalah data dari Menko PMK yang itu adalah data-data yang di-collect sebagian dari Kemensos, tapi sebenarnya kurang tervalidasi dari periodik," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR ini.

Terkait suasana kabinet yang tidak nyaman, Aria Bima mengatakan, hal itu juga disampaikan langsung oleh Risma kepadanya.

Baca juga: Alasan Bansos buat Cegah Kerawanan Pangan Dianggap Berlebihan

Termasuk, ketika Risma tidak dilibatkan dalam pembagian bansos yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Kali ini kok nampaknya kok tidak banyak melibatkan Bu Risma. Bahkan, daftar penerima bantuan pun tidak mengacu pada data Kemensos yang setiap bulannya, setiap periode triwulannya dievaluasi," kata Aria Bima.

Sebagai informasi, dalam realisasi program bansos atau sembako, Presiden Jokowi bahkan sampai "turun gunung" dengan mengecek penyalurannya. Salah satunya di Salatiga, Jawa Tengah pada 22/1/2024).

Jokowi mengatakan, pemerintah akan berupaya melanjutkan penyaluran bansos beras hingga Juni 2024. Dia berharap, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap kuat agar bansos tetap tersalurkan.

Baca juga: Jokowi Tak Libatkan Risma Bagi Bansos, Politikus PDI-P: Takut Tidak Bisa Diatur

"Kita berdoa bersama semoga APBN kita kuat sehingga bisa terus dilakukan," kata Jokowi.

Dalam penyaluran bansos yang dilakukan pemerintah ternyata ditemukan adanya stiker bergambar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Stiker tersebut tertempel di kantong-kantong beras bansos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com