Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukai Remaja dalam Tawuran di Bekasi, Dua Pelajar Jadi Tersangka

Kompas.com - 02/02/2024, 21:40 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menetapkan dua pelajar sebagai tersangka kasus tawuran di Jalan Raya Cikunir, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (31/1/2024).

"Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, keduanya masih berstatus pelajar di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus, saat dikonfirmasi, Jumat (2/2/2024).

Dua pelajar yang dijadikan tersangka itu berinisial ABY (16) dan FMH (17). Keduanya melakukan kekerasan terhadap korban berinisial MFH (16).

Penetapan ABY dan FMH sebagai tersangka itu berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan dari 10 saksi.

Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Tawuran di Bekasi, Korban Berseragam Sekolah Terkapar dengan Luka di Kepala

"Sesuai rekaman video dan BAP (berita acara pemeriksaan) saksi-saksi, ABY ini yang memakai helm putih sedangkan FMH yang memakai jaket merah," jelasnya.

Akibat perbuatan mereka, ABY dan FMH terancam hukuman selama enam tahun di penjara.

"Dua orang tersangka dikenakan Pasal 170 subsider 169 KUHP ancaman hukuman enam tahun penjara," ucap Firdaus.

Sementara untuk kondisi MFH mengalami luka robek di bagian kepala dan sempat menjalani perawatan di RS Kartika Husada Jatiasih.

"Korban saat ini dirawat di rumahnya, hari kejadian sempat dilarikan ke RS Kartika Husada namun malamnya korban sudah bisa pulang," kata Firdaus.

Baca juga: Sosiolog: Perlu Kolaborasi Antarkeluarga demi Mencegah Tawuran di Jakarta

Sebelumnya diberitakan, tawuran antar pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) mengakibatkan satu korban luka pada bagian kepala.

Kepala pelajar tersebut robek akibat terkena senjata tajam saat tawuran di Jalan Raya Cikunir, Kecamatan Jatiasih, Rabu sore.

Dalam video yang beredar, korban FMH sempat terkapar di pinggir jalan dengan nafas tersengal-sengal akibat luka robek di kepala.

Menurut warga sekitar, Ade (27), bekas darah korban yang berada di aspal telah dibersihkan menggunakan air.

"Saya sih ngeliat darahnya ada di sini. Cuma enggak mau dah (mendekat). (Korban) lukanya di kepala, saya lihat dari jauh, cuma memang darahnya nih di sini (TKP)," kata dia saat diwawancarai.

Baca juga: Remaja yang Tangannya Putus karena Tawuran di Flyover Pasar Rebo Awalnya Dikira Korban Begal

Ade mengatakan, lokasi Jalan Raya Cikunir yang terbilang sepi, kerap menjadi salah satu lokasi "favorit" tawuran antar pelajar sekolah.

"Memang ada saja, kadang bocah-bocah gangster," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com