Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Landasan Demokrasi adalah Etika, Mahfud: Kalau Tak Punya Etika, Pelanggaran Hukum Dibenarkan

Kompas.com - 03/02/2024, 16:23 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyebut landasan demokrasi adalah etika dan moral.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam kampanye Alumni UI bersama Mahfud, Sabtu (3/2/2024).

Mahfud mengatakan, jika landasan etika dan moral itu tidak ada maka demokrasi bisa dipermainkan dengan cara mengakali hukum.

"Kalau orang mau main-main dengan demokrasi, itu bisa mengakali hukum dengan cara apa saja. Sebab itu, yang melandasi demokrasi itu adalah etika dan moral," kata Mahfud MD di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Deretan Orang Dekat Jokowi yang Mundur demi Dukung Ganjar, Terbaru Ahok

Menurut Mahfud, seseorang bisa melakukan kehendak sendiri mengatasnamakan hukum jika tidak mempunyai etika dan moral.

Bahkan, lanjut Mahfud, orang tersebut dapat mencari-cari alasan memberikan pelanggaran hukum yang telah diperbuat.

"Kalau orang sudah tidak punya etika dan moral, apa pun bisa dilakukan atas dasar nama hukum, selalu menemukan alasan untuk membenarkan pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan," imbuhnya.

Calon wakil presiden pasangan Ganjar Pranowo itu menganggap hal tersebut sangat berbahaya bagi negara dan akan terulang kembali setiap pemilu.

"Menurut saya, itu berbahaya bagi masa depan Indonesia karena akan terus terjadi setiap lima tahun sekali, terjadi akal-akalan," kata dia.

Baca juga: Singgung Disertasi Buyung Nasution soal Konstitusi Negara Ditukangi, Mahfud MD: Sekarang Sedang Terjadi

Oleh karenanya, Mahfud meminta masyarakat menghadapi itu secara bersama-sama demi mewujudkan demokrasi yang bermartabat.

"Kalau kita mempunyai tekad yang besar untuk maju menghadapi ini secara bersama-sama, saya kira hasilnya insya Allah akan kita peroleh dalam waktu yang tidak terlalu lama," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com