JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Unit Pelayanan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI mengangkut sampah yang terbawa arus Kali Inspeksi Grogol, Palmerah, Jakarta Barat secara manual.
Petugas Saringan UPS Badan Air Dinas LH DKI Jakarta Agus mengatakan, ini disebabkan tembok pos pantau Pintu Air Palmerah jebol. Peralatan penyaring sampah pun mati.
“Lagi begini mati semua alat, enggak bisa berfungsi. Jadi aliran listrik yang ada di panel rumah jaga pusatnya di situ (pos pantau) semua yang longsor, jadi mati semua,” ujar Agus saat ditemui di lokasi, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Pos Pantau Pintu Air Palmerah Jebol, Bongkahan Tembok Jatuh ke Kali
Sampah yang ikut terbawa aliran kali menyangkut di sisi-sisi bongkahan tembok yang roboh. Agus menyebut, sementara ini petugas hanya menggunakan alat seadanya untuk membersihkan sampah agar air tidak meluap.
“(Kalau sampah tidak ditangani) banjir, sampai ke atas. Di permukiman atas sudah banjir tadinya, (air) sudah naik ke rumah warga,” kata dia.
Adapun jembatan pos pantau sudah dibangun sekitar tahun 2000. Menurut Agus, jebolnya konstruksi bangunan karena tingginya debit air saat hujan.
“Di bawahnya itu (jembatan) enggak ada paku bumi yang buat di pinggiran. Jadi benar-benar hanya bangunan,” ucap Agus.
Baca juga: Pos Pantau Pintu Air Palmerah Jebol, Petugas: Memang Sudah Ambles dan Keropos
Ia menjelaskan, pintu air biasa dibuka ketika debit air meningkat. Dengan begitu, air dari Kali Inspeksi Grogol tak akan meluap dan melimpas ke permukiman warga. Namun, ketika Agus membuka pintu air pada Senin sore, tembok pos pantau justru roboh lalu jatuh ke dasar kali.
“Kalau saya enggak buka pintu air, (warga) di atas pasti sudah teriak-teriak minta dibuka, karena banjir. Cuma risiko saya sebagai pekerja sudah SOP, membuka walaupun ada risikonya kayak begini (pos pantau jebol),” ungkap Agus.
Curah hujan tinggi, lanjut dia, menyebabkan debit air meningkat dan terus mengikis tembok yang sudah lapuk.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti menjelaskan, pos pantau yang jebol berada di sekitar saringan sampah milik Dinas LH DKI.
“Yang longsor konstruksi rumah genset, (akibat) tergerus air yang cukup deras. Saat ini sedang dilakukan upaya pengangkatan beberapa panel bar screen supaya tidak terjadi efek bendung," kata Purwanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.