JAKARTA, KOMPAS.com - Normalisasi Kali Sarua di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, tak bisa dilakukan secara maksimal. Sebab, banyak rumah warga yang berdiri di bantaran Kali Sarua.
“Dalam proses pengerukan kami sangat berhati-hati, karena ada rumah yang berbatasan langsung dengan kali. Jadi tak bisa kami keruk secara menyeluruh,” ujar Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
Pemkot Jakarta Selatan tak bisa mengeruk endapan lumpur di bagian pinggir kali yang berbatasan langsung dengan rumah warga. Pengerukan hanya di bagian tengah kali.
“Kalau kanan dan kiri ada rumah warga, kami keruk bagian tengahnya saja, karena rawan roboh,” ungkap dia.
Baca juga: Pemkot Jaksel Akan Bangun Turap di Kali Sarua untuk Atasi Banjir, Tak Cuma Keruk Lumpur
Pengerukan menyeluruh hanya dilakukan di area yang tak ada bangunan di kanan dan kiri bantaran kali. Pengerukan rencananya dilakukan sedalam 1-1,5 meter.
“Tapi kalau masih ada ruang tanah, kami akan keruk sampai pinggir,” tutur Munjirin.
Sebagai informasi, normalisasi Kali Sarua telah dilakukan sejak Rabu (31/1/2024).
Normalisasi sepanjang 1,2 kilometer dilakukan karena endapan lumpur membuat kedalaman kali begitu dangkal. Kini kedalaman kali hanya 30 cm.
Akibatnya, setiap hujan deras, tak sedikit rumah warga yang tergenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.