Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Longsor Sungai Cidepit Bogor, Asep Masih Bertahan di Rumahnya

Kompas.com - 07/02/2024, 09:40 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

BOGOR, KOMPAS.com - Asep (55), salah satu warga terdampak longsor di Sungai Cidepit, Gang Makam, Kelurahan Cilendek Barat, Kota Bogor, memilih untuk tetap berada di rumah.

Ia masih bertahan di rumahnya meski BPBD Kota Bogor meminta warga yang tinggal dekat sungai mengosongkan area sekitar.

Padahal, teras rumahnya dengan lokasi longsor berjarak tiga meter.

Ia tidak mengungsi ke rumah sanak saudara yang dinilai lebih aman.

Baca juga: Sungai Cidepit Bogor Longsor, 31 Orang Dievakuasi

“Saya lebih memilih di rumah. Karena bagian depan masih bisa ditinggali,” ucap Asep saat ditemui Kompas.com, Selasa (6/2/2024)

Namun, Asep bersedia meninggalkan rumahnya jika direlokasi ke rumah kontrakan yang telah dijanjikan pihak BPBD.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatulloh, meminta pengurus RT dan RW setempat secepatnya mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal sementara warga yang terdampak.

Nantinya, biaya sewa kontrakan akan ditanggung oleh BPBD Kota Bogor untuk satu bulan.

“Kalau hunian pak RT dan Pak RW mencari kontrakan. Nanti kelurahan mengajukan ke BPBD nanti BPBD membantu satu bulan kontrakan,” ucap Hidayatulloh.

Baca juga: Cerita Warga Korban Tanah Longsor di Bogor, Awalnya Dengar Suara Jatuh dari Sungai Cidepit

Ditanya soal rumah warga terdampak akan direvitalisasi atau tidak, Hidayatulloh belum bisa memastikan.

“Kalau itu prosesnya Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor, yang jelas kita pastikan pengamanannya tempatnya dulu,” ujar dia.

“Kalau tempatnya belum diperbaiki, dibangun lagi, hancur lagi,” lanjut Hidayatulloh.

Cecep selaku Ketua RW 05 Kelurahan Cilendek Barat membenarkan adanya bantuan sewa rumah untuk warga terdampak.

Kata Cecep, proses ini sedang diajukan agar warga bisa segera menempati hunian sementara.

“Sedang diajukan biar warga bisa mengungsi dulu,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com