Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Sebut Kehidupan Warga di Pesisir Utara Jawa Masih Terancam Banjir Rob

Kompas.com - 09/02/2024, 21:51 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, kehidupan masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa hingga kini masih terancam banjir rob.

Airlangga menyampaikan hal itu karena pernah blusukan ke pesisir utara Jawa. Di sana, dia mengaku mendengar keluhan warga yang kerap terdampak banjir rob.

“Pada saat kampanye, saya ke pantura, mulai dari Jakarta sampai Subang, kemudian juga Indramayu sampai Cirebon dan Semarang, memang itu real bahwa masyarakat kita di wilayah utara itu hidupnya masih terancam oleh rob,” ujar Airlangga kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Kampanye di Bandung, Airlangga Sebut Prabowo Bakal Lanjutkan Proyek Tanggul Laut Raksasa

Menurut Airlangga, banjir rob yang mengancam wilayah pesisir utara juga berpotensi mengganggu aktivitas perekonomian.

“Itu kan basis ekonomi kita juga, terancam oleh rob. Makanya itu pekerjaan rumah yang perlu dilanjutkan penyelesaiannya,” kata Airlangga.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Airlangga, terjadi penurunan permukaan tanah hampir 20 sentimeter di wilayah pesisir utara Jawa. Sementara itu, air laut pasang.

Untuk itu, kata Airlangga, rencana pembangunan tanggul pantai dan laut raksasa atau giant sea wall harus dilanjutkan.

Baca juga: Yakin Bisa Dongkrak Suara Golkar di Jabar, Ridwan Kamil: Percaya sama Saya, Taruhan?

Airlangga menyatakan bahwa proyek yang telah digagas sejak lama itu sudah dibahas lebih lanjut oleh Presiden Joko Widodo.

Dia pun mengeklaim bahwa rencana itu bakal dilanjutkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika menang Pilpres 2024.

“Konsep keseluruhannya sudah ada, sehingga itu menjadi PR ke depan yang harus dilakukan agar masyarakat kita yang hampir 50 juta bergantung pada wilayah utara hidupnya, mempunyai kualitas,” tutur dia.

Adapun gagasan pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta dan reklamasi pulau muncul pada era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sekitar tahun 2010.

Awalnya, giant sea wall akan dibangun pada 2020-2030 dengan tahap groundbreaking pada 2014.

Baca juga: TKN: Prabowo Rencanakan Bangun Tanggul Laut Raksasa untuk Lindungi Jakarta

Pembangunan tanggul laut sepanjang 32 kilometer dimulai pada 2014 bernama proyek Garuda Agung.

Pembangunannya direncanakan dimulai dari wilayah Jakarta sampai semua pesisir utara Pulau Jawa.

Akan tetapi, menurut pemberitaan surat kabar The Guardian (22/11/2016), sejumlah masalah, termasuk lingkungan hidup, keuangan, dan hukum membuat proyek ini mandek.

Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia memperkirakan, pra-desain proyek giant sea wall membutuhkan anggaran sebesar Rp 58 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com