Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMD DKI Diminta Jokowi Gelontorkan Beras Premium ke Minimarket agar Warga Tak Resah

Kompas.com - 13/02/2024, 14:14 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta mengaku diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendistribusikan beras premium ke ritel modern atau minimarket di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menjelaskan, terdapat 1.000 ton beras premium yang didistribusikan ke ritel modern secara bertahap, mulai Selasa (13/2/2024).

Hal tersebut dilakukan karena terjadi kelangkaan beras premium di minimarket, sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat beberapa waktu terakhir.

“Bapak Presiden meminta kepada Food Station maupun Aprindo untuk segera menggelontorkan beras premium di ritel modern,” ujar Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Agen Sembako: Kenyataan di Lapangan, Beras Bulog Harganya Tetap Mahal...

“Agar tidak menciptakan keresahan, agar warga bisa mendapatkan beras premium di ritel modern,” jelas Wiraryo.

Wiraryo mengeklaim stok beras premium yang dimiliki Food Station masih mencukupi, yakni sebanyak 34.000 ton.

Namun, pendistribusiannya sempat terkendala tingginya ongkos produksi dan biaya operasional dari pihak ritel modern.

“Seperti biaya logistik, biaya warehouse, terus biaya marketing, biaya listrik, biaya trading, dan lain sebagainya. Sehingga kami harus melakukan renegosiasi,” kata Wiraryo.

Baca juga: Food Station Jakarta Mulai Gelontorkan Beras Premium ke Jabodetabek, Pastikan Stok Aman

Wiraryo mengungkapkan, kesepakatan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) baru bisa terjalin pada Senin (12/2/2024) kemarin.

“Betul. Setelah negosiasi dengan pengusaha modern ritel Pak Presiden meminta kepada Food Station maupun Aprindo untuk segera menggelontorkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengakui bahwa kelangkaan beras premium di setiap minimarket terjadi belakangan ini.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, banyak masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan beras premium itu.

"Kelangkaan beras premium di minimarket yang banyak dikeluhkan masyarakat," ujar Suharini saat dikonfirmasi, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Keluh Kesah Agen Beras: Harga Meroket sejak November 2023, Khawatir Kian Parah pada Ramadhan

Menurut Suharini, ada beberapa penyebab terjadinya kelangkaan beras premium di setiap minimarket. Salah satunya karena belum masuk masa panen raya.

"Panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada pertengahan Maret 2024, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan," ucap Suharini.

Suharini menambahkan, faktor lain penyebab kelangkaan beras juga terjadi karena aktivitas pedagang yang berkurang akibat adanya libur panjang pada pekan kemarin.

"Sehingga itu mempengaruhi pengisian ulang pihak ritel terhadap stok beras," kata Suharini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com