JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku masih membutuhkan sosok Anies Baswedan untuk memimpin Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ketua RT 012 Topaz Juanda usai penghitungan suara yang didominasi paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin Iskandar.
Keduanya unggul dengan 188 suara dari total 229 surat suara.
"Ya intinya kami masih membutuhkan (pemimpin) seperti Gubernur kemarin (Anies Baswedan) yang berpihak kepada masyarakat, seperti kolaborasi kemarin kita akan menuju tingkatnya Indonesia," ujar dia saat diwawancarai di lokasi, Rabu (14/2/2024).
Baca juga: Anies-Muhaimin Unggul di TPS Kampung Akuarium
Mewakili warga Kampung Akuarium, Topaz berharap, apa yang mereka rasakan lima tahun lalu soal pembangunan rumah dapat juga dirasakan masyarakat di wilayah lainnya.
"Harapannya apa yang sudah terjadi di Jakarta lima tahun lalu itu terealisasi untuk Indonesia, jadi pola kolaborasi itu dari bawah sampai ke atas dan juga atas ke bawah," imbuh dia.
Di TPS 032 Kampung Akuarium, Anies-Muhaimin mendapatkan total 188 suara, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 32 suara, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat suara paling rendah, hanya tiga suara.
Sebagai informasi, Kampung Akuarium dulunya digusur oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di era kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI setelah Ahok, Pemprov DKI dan warga Kampung Akuarium sepakat membangun selter di lahan bekas gusuran pada 2018.
Pemprov DKI akhirnya membangun kembali Kampung Akuarium. Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020.
Baca juga: Meriahnya Penghitungan Suara di Kampung Akuarium, Warga Teriak Amin Saat Paslon 01 Disebut
Hunian layak untuk warga Kampung Akuarium itu berkonsep kampung susun yang dibangun di atas lahan lebih kurang 10.300 meter. Ada 241 hunian yang terdiri dari lima blok di kawasan tersebut.
Beberapa waktu lalu, sempat terjadi polemik mengenai pemasangan spanduk “Selamat Tahun Baru, Presiden Baru” bergambar pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) di sana.
Spanduk itu sempat dicopot karena Kampung Akuarium dianggap sebagai aset milik Pemprov DKI Jakarta.
Dengan demikian, tidak boleh ada spanduk politik di sana.
Namun, belakangan spanduk-spanduk itu kembali dipasang karena sudah mendapat izin dari Bawaslu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.