JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Lili Romli menilai bahwa keunggulan yang saat ini diraih oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bukan dipengaruhi oleh sosok Gibran.
Seperti diketahui, sementara ini pasangan Prabowo-Gibran unggul lebih dari 50 persen berdasarkan hitung cepat (quick count) versi Litbang Kompas.
"Kenapa kemudian ada kemenangan (pada Prabowo-Gibran)? Sebagian pendukung dari Pak Jokowi itu memberikan dukungan kepada 02 (Prabowo-Gibran). Saya kira bukan faktor Gibrannya, lebih banyak faktor Jokowi," ungkap Lili dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Kemudian, Lili menilai bahwa kehadiran dari para pemilih pemula atau pemilih baru punya pengaruh besar bagi Prabowo-Gibran.
Sebab, para pemilih pemula mampu mendongkrak perolehan suara dari pasangan tersebut.
"Saya kira para pemilih pemula (memengaruhi perolehan suara Prabowo-Gibran). Para pemilih pemula yang kemudian sampai dikatakan terima kasih oleh Prabowo dan Gibran (dalam pidato kemenangan di Istora Senayan)," kata Lili.
"Itulah yang saya kira (alasan Prabowo-Gibran unggul quick count), hampir 100 persen pemilih baru ini memberikan pilihan kepada 02 yang melakukan kampanye joget-joget, gemoy, melalui AI-nya dan sebagainya. Itu yang saya kira menghipnotis para pemilih pemula," imbuhnya.
Sebagai informasi, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sementara unggul 58,52 persen hitung cepat (quick count) versi Litbang Kompas.
Baca juga: Guru Besar UI Yakin Megawati Tidak Akan Tergoda Masuk ke Kekuasaan meski Dikhianati Jokowi
Data itu didapat dari hitung cepat Litbang Kompas pada Kamis (15/2/2024) pukul 16.36 WIB.
Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 25,24 persen suara.
Kemudian pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,24 persen suara.
Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk 95,50 persen, yang didapat dari total 2.000 TPS sampel.
Quick count Litbang Kompas dalam Pemilu 2024 menggunakan metodologi stratified random sampling dan memiliki margin of error sebesar 1 persen.
Quick count ini dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.
Baca juga: Prabowo Bakal Rangkul Paslon 1 dan 3, PDI-P Sebut Janji Manis yang Terlalu Dini
Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (15/2/ 2024) hingga Rabu (20/3/2024).
Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.