Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jakut Bakal Beri Santunan ke Keluarga Ketua KPPS Koja yang Meninggal

Kompas.com - 15/02/2024, 20:20 WIB
Vincentius Mario,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara bakal memberikan santunan untuk keluarga ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) TPS 70 Koja Jakarta Utara bernama Iyos Rusli (50) yang meninggal dunia pada Rabu (14/2/2024).

"Kami akan menjalankan dengan aturan yang ada soal memberikan santunan. Insyallah mudah-mudahan bisa diberikan," kata Plt Ketua KPU Jakarta Utara Abie Marullah, Kamis (15/2/2024).

Abie menyebut, KPU sudah mengantisipasi sejak awal soal kesehatan setiap petugas di TPS.

Baca juga: Diduga Kelelahan, Ketua KPPS TPS 70 Koja Meninggal Dunia 

"Kami sudah antisipasi hal ini. Kami sudah membatasi aturan umurnya 17 hingga 55 tahun. Kami lakukan screening kesehatan ketat terhadap rekruitmen KPPS supaya tidak kejadian seperti Pemilu sebelumnya," jelas Abie.

KPU Jakarta Utara juga menyediakan layanan kesehatan di setiap TPS ketika pemungutan suara berlangsung.

"Kemudian pemerintah memberikan layanan kesehatan di setiap TPS berdasarkan kerjasama kami untuk menyediakan tenaga kesehatan di tiap TPS," lanjutnya.

Sebagai informasi, Iyos bertugas menghitung dan membacakan surat suara di TPS 70 Koja, Jakarta Utara.

Menjelang malam hari, Iyos merasa tidak enak badan dan minta izin pulang ke rumah terlebih dahulu.

"Pada saat Iyos sedang melaksanakan tugas sebagai KPPS di TPS 70, sedang membacakan dan menghitung surat suara, tiba-tiba merasakan tidak enak badan dan pamit pulang," kata Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni, Kamis.

Baca juga: Ketua KPPS di Koja Meninggal Dunia, Sempat Pamit Pulang Saat Hitung Surat Suara

Di rumah, Iyos sempat pingsan. Petugas Bhabinkamtibmas setempat memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Iyos.

Namun setelah pengecekan, Iyos Rusli dinyatakan sudah meninggal dunia.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah Iyos ketika meninggal dunia. Iyos sendiri punya riwayat penyakit diabetes.

"Tidak tanda tanda kekerasan pada korban, dan info yang telah didapatkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit diabetes," tutup Syahroni.

Baca juga: Hasil Real Count KPU di DKI Data 50,36 Persen: Prabowo Masih Unggul Sementara dari Anies dan Ganjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com