Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Perolehan Suara Istrinya Merosot, Bima Arya: Sirekap Amburadul, Mencederai Pemilu

Kompas.com - 21/02/2024, 12:16 WIB
Ruby Rachmadina,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua DPP PAN Bima Arya menyatakan, sistem aplikasi Sirekap amburadul karena menimbulkan sejumlah masalah.

Salah satunya, perolehan suara calon anggota legislatif (caleg) malah merosot dalam aplikasi yang juga ditampilkan di situs web KPU itu.

Sirekap juga berulang kali salah membaca data perolehan suara pada Formulir C1 hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

“Inilah cacatnya pemilu kali ini. Amburadulnya perhitungan elektronik Sirekap itu. Ini harus diakui,” ucap Bima saat ditemui Kompas.com, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Bima Arya Klaim Perolehan Suara Istrinya dalam Pileg DPR RI Tiba-tiba Merosot di Sirekap

Bima menyatakan hal itu karena perolehan suara istrinya, calon anggota DPR RI dapil Jawa Barat III (Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur) dari PAN Yane Ardian, tiba-tiba merosot dalam Sirekap.

Bima mengeklaim, Yane sudah memperoleh 9.480 suara per 18 Februari 2024. Namun, perolehan suara itu tiba-tiba merosot jadi 4.711 suara pada 19 Februari pagi.

Menurut dia, penurunan perolehan suara caleg juga dialami sejumlah caleg PAN dan partai lain di sejumlah daerah.

Baca juga: Lewat Surat, PDI-P Tolak Penggunaan Sirekap sebagai Alat Bantu Penghitungan Suara

Karena itu, Bima meminta KPU RI mengevaluasi dan memperbaiki sistem aplikasi Sirekap.

“Saya melihat fenomena ini merata. Banyak sekali hal-hal yang dipertanyakan. Mengubah-ubah angka itu kan tidak bagus,” ujar Wali Kota Bogor itu.

“Apa pun alasannya, perubahan suara ini mencederai pemilu. Ini bukan soal kepentingan 1-2 partai, tapi ini kepentingan kita semua,” lanjut dia.

Kompas.com sudah menghubungi Ketua KPU Kota Bogor Muhammad Habibi Zaenal untuk mengonfirmasi hal ini. Namun, Habibi belum merespons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com