BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor baru bisa membangun 38 unit hunian tetap (huntap) berupa rumah tahan gempa untuk relokasi masyarakat wilayah Bogor Selatan yang tinggal di zona hitam bencana.
38 unit huntap ini berada di wilayah Kampung Ciranjang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengakui permasalahan lahan menjadi penyebab terhambatnya proses relokasi warga yang masih tinggal di wilayah rawan bencana.
Baca juga: Pemkot Bogor Kesulitan Relokasi Semua Warga yang Tinggal di Wilayah Rawan Bencana
“Kalau titik lokasi agak sulit untuk pembangunan berkelanjutan. Karena memang keterbatasan lahan,” ucap Dedie saat ditemui Kompas.com, Selasa (27/2/2024).
Berdasarkan data BPBD Kota Bogor, di wilayah tersebut tercatat 110 kepala keluarga (KK) yang saat ini masi tinggal di zona hitam.
Dengan begitu, 72 KK di wilayah Bogor Selatan dipastikan tak kebagian rumah tahan gempa untuk relokasi.
Permasalahan lain yang ditemui Pemkot Bogor, yakni relokasi sisa KK menuju huntap tidak bisa lintas wilayah.
Baca juga: Lahan Masih Jadi Kendala Pembangunan Hunian Tetap di Bogor
“Ada juga aturan kan kalau bencana di Bogor Selatan lahan penggantinya di Selatan juga. Relokasinya tidak bisa dari Selatan ke Bogor Timur,” terangnya.
Pemkot Bogor berupaya memfasilitasi warga Bogor Selatan yang masih tinggal di zona hitam. Namun, detail perencanaanya belum dibeberkan.
“Ini juga kita pikirkan semuanya,” kata Dedie.
Baca juga: Pemkot Bogor Butuh Waktu Lebih hingga Rumah Tahan Gempa Pamoyanan Layak Dihuni
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.