Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KRL Arah Serpong Pilih Setia Menunggu Pohon Tumbang Selesai Dievakuasi

Kompas.com - 01/03/2024, 20:40 WIB
Zintan Prihatini,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah calon penumpang memilih untuk setia menunggu normalnya perjalanan KRL ke arah Serpong, imbas pohon tumbang, Jumat (1/3/2024) petang.

Salah seorang calon penumpang bernama Putri Aulia mengatakan, dirinya sudah dua jam lebih menunggu di Stasiun Palmerah. Tetapi, ia tidak berniat untuk beralih ke moda transportasi lain untuk pulang ke rumah.

"Harga transportasi lain dipastikan lebih tinggi dibandingkan kereta api. Jadi, ya tunggu saja di sini," ujar Putri kepada Kompas.com.

Wanita yang tengah hamil muda itu mengaku tak sempat menumpangi KRL sebelum insiden terjadi karena kondisi kereta yang penuh. 

Baca juga: KAI Minta Maaf Perjalanan KRL ke Arah Serpong Terganggu akibat Pohon Tumbang

Oleh sebab itu, Putri menunggu kereta selanjutnya dengan rute menuju Rangkasbitung. Namun, kereta justru tertahan di Stasiun Palmerah sejak pukul 17.30 WIB.

"Sekarang (KRL) masih belum jalan. Orang-orang semuanya jadi pada ngemper di peron, sama di dalam juga ada yang duduk-duduk di lantai kereta," ungkap Putri.

"Karena ada pohon tumbang di antara jalur rel Kebayoran-Pondok Ranji jadinya ketahan semua," imbuh dia.

Berdasarkan informasi yang disampaikan petugas stasiun, kereta tertahan lantaran petugas masih mengevakuasi pohon tumbang di rel tersebut.

"Kalau dari pihak stasiun sendiri, dia bilang kalau misalkan terburu-buru bisa pakai moda transportasi lain," ucap dia.

Melalui akun X @CommuterLine, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan, pohon yang tumbang itu saat ini sedang dievakuasi. 

Baca juga: Penumpang KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Dievakuasi Pakai Perosotan

"Saat ini dalam proses evakuasi. Perjalanan KA belum dapat dilalui," demikian tulis PT KAI.

Dua perjalanan KRL mengalami rekayasa rute, yakni KA 1777 rute Rangkasbitung-Tanah Abang dan KA 1779 rute Parung Panjang-Tanah Abang.

Untuk KA 1777 rute Rangkasbitung-Tanah Abang, perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara. Untuk rute sebaliknya, penumpang diarahkan menggunakan KA 1778 rute Sudimara-Rangkasbitung.

"KA 1779 (Parung Panjang-Tanah Abang), perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara, kembali sebagai KA 1780 (Sudimara-Rangkasbitung)," tulis akun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com