JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah calon penumpang memilih untuk setia menunggu normalnya perjalanan KRL ke arah Serpong, imbas pohon tumbang, Jumat (1/3/2024) petang.
Salah seorang calon penumpang bernama Putri Aulia mengatakan, dirinya sudah dua jam lebih menunggu di Stasiun Palmerah. Tetapi, ia tidak berniat untuk beralih ke moda transportasi lain untuk pulang ke rumah.
"Harga transportasi lain dipastikan lebih tinggi dibandingkan kereta api. Jadi, ya tunggu saja di sini," ujar Putri kepada Kompas.com.
Wanita yang tengah hamil muda itu mengaku tak sempat menumpangi KRL sebelum insiden terjadi karena kondisi kereta yang penuh.
Baca juga: KAI Minta Maaf Perjalanan KRL ke Arah Serpong Terganggu akibat Pohon Tumbang
Oleh sebab itu, Putri menunggu kereta selanjutnya dengan rute menuju Rangkasbitung. Namun, kereta justru tertahan di Stasiun Palmerah sejak pukul 17.30 WIB.
"Sekarang (KRL) masih belum jalan. Orang-orang semuanya jadi pada ngemper di peron, sama di dalam juga ada yang duduk-duduk di lantai kereta," ungkap Putri.
"Karena ada pohon tumbang di antara jalur rel Kebayoran-Pondok Ranji jadinya ketahan semua," imbuh dia.
Berdasarkan informasi yang disampaikan petugas stasiun, kereta tertahan lantaran petugas masih mengevakuasi pohon tumbang di rel tersebut.
"Kalau dari pihak stasiun sendiri, dia bilang kalau misalkan terburu-buru bisa pakai moda transportasi lain," ucap dia.
Melalui akun X @CommuterLine, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan, pohon yang tumbang itu saat ini sedang dievakuasi.
Baca juga: Penumpang KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Dievakuasi Pakai Perosotan
"Saat ini dalam proses evakuasi. Perjalanan KA belum dapat dilalui," demikian tulis PT KAI.
Dua perjalanan KRL mengalami rekayasa rute, yakni KA 1777 rute Rangkasbitung-Tanah Abang dan KA 1779 rute Parung Panjang-Tanah Abang.
Untuk KA 1777 rute Rangkasbitung-Tanah Abang, perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara. Untuk rute sebaliknya, penumpang diarahkan menggunakan KA 1778 rute Sudimara-Rangkasbitung.
"KA 1779 (Parung Panjang-Tanah Abang), perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara, kembali sebagai KA 1780 (Sudimara-Rangkasbitung)," tulis akun tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.