Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga yang Bunuh Diri di Apartemen di Penjaringan Alami Luka Parah di Belakang Kepala

Kompas.com - 10/03/2024, 09:26 WIB
Zintan Prihatini,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga berinisial EA (51), AIL, JWA (13), dan JL (18) mengalami luka parah usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban ditemukan tewas di depan lobi apartemen dalam kondisi yang mengenaskan karena bunuh diri.

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion saat dikonfirmasi.

Baca juga: Gelagat Aneh Empat Orang yang Tewas Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Terekam CCTV

Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Jakarta Utara, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban, antara lain:

  1. Korban EA: Luka parah pada bagian belakang kepala; pinggang, kedua tangan dan kaki patah;
  2. Korban AIL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;
  3. Korban JWA: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;
  4. Korban JL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah.

Baca juga: Empat Orang Diduga Tewas Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Diduga Satu Keluarga

Adapun jasad EA, AIL, JWA dan JL pertama kali ditemukan pukul 16.15 WIB. Menurut Gidion, saat itu sekuriti bernama Dedy yang tengah berjaga di depan lobi apartemen mendengar suara benturan keras.

"Ketika menoleh, ternyata terdapat empat mayat, yang sudah tergeletak di pelataran parkir dalam posisi terlentang," ungkapnya.

Dedy kemudian melaporkan kejadian itu ke petugas yang berada di Polsubsektor Teluk Intan. Bergegas, polisi mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Empat Orang Tewas di Depan Lobi Apartemen Penjaringan, Polisi: Bunuh Diri

"Ternyata benar terdapat empat mayat yang sudah tergeletak dengan posisi terlentang, dan (polisi) menghubungi tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara," kata Gidion.

Kini, keempat jenazah itu telah dibawa ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo untuk dilakukan visum et repertum. Polisi juga masih memeriksa keterangan saksi.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Baca juga: Empat Orang Tewas Diduga Jatuh Bersamaan dari Apartemen Penjaringan, Dua di Antaranya Laki-laki

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com