JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut empat orang yang lompat bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, dalam kondisi terikat saat terjun dari lantai 22.
Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, sang ayah berinisial EA (51), awalnya terikat tali dengan anak laki-lakinya, JL (18). Namun, tali itu terlepas.
"Pada saat terjatuh kondisi di bawah itu masih dalam kondisi EA terikat dalam tali yang sama dengan JL," kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Keluarga yang Bunuh Diri Bersama Sudah Dua Tahun Tak Tempati Apartemen di Penjaringan
"Saat di bawah, tali itu terlepas," tambah Agus.
Sedangkan sang ibu AIL, tangannya terikat dengan anak perempuannya berinisial JWA (13).
Saat mendarat, tali itu pun masih terikat.
Saat ini, keempat jenazah sekeluarga itu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi.
Polisi masih menyelidiki motif sekeluarga itu bunuh diri.
"Masih kami tindaklanjuti motif dari kasus ini," ucap Agus.
Sebelumnya, satu keluarga berinisial EA, AIL, JWA, dan JL mengalami luka parah usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Baca juga: Sang Ayah Sempat Cium Anggota Keluarga Sebelum Terjun Bersama di Apartemen Penjaringan
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban ditemukan tewas di depan lobi apartemen dalam kondisi yang mengenaskan.
"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion saat dikonfirmasi.
Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Jakarta Utara, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban sebagai berikut:
1. Korban EA: Luka parah pada bagian belakang kepala; pinggang, kedua tangan dan kaki patah;
2. Korban AIL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;