JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pasar Minggu bernama Rizki Yuniar (25) tampak berjalan kaki menuju rumah teman kecilnya, Erfanto Mawardi (25), yang berlokasi di Jalan H Mesir II, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Tak berselang lama, Rizki tiba dan disusul oleh temannya yang lain, Akbar Ilhamsyah (26). Memang sangat cepat. Sebab, rumah mereka hanya berjarak beberapa meter.
Anggota grup WhatsApp yang berisi teman kecil mereka tidak lagi memberikan respons. Itu pertanda kawan-kawan tidak berangkat ke Masjid Nurul Amal untuk tarawih pertama di bulan suci Ramadhan.
Baca juga: Tarawih Perdana, Masjid Istiqlal Jakarta Dibanjiri Jemaah dari Berbagai Kota
Entah sebab urusan pekerjaan, keluarga, atau hal mendesak yang tidak bisa ditinggalkan. Intinya, kata Rizki, seperti hari-hari sebelumnya, mereka sibuk dengan urusan masing-masing dan ia sangat mengerti.
Sebelum azan isya berkumandang melalui pengeras suara, sejumlah warga berhamburan ke luar rumah. Semuanya bergegas dengan tujuan yang sama seperti Rizki, Erfanto, dan Akbar.
Dalam perjalanan ke Masjid Nurul Amal yang jaraknya hanya 200 meter dari rumah Erfanto, Rizki sempat berpapasan dengan teman sekolahnya.
Dia tidak menyangka bahwa teman sekolahnya itu ternyata juga bertempat tinggal di Pasar Minggu sejak beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Shalat Tarawih Pertama, Jemaah Padati Masjid Raya Hasyim Asyari Cengkareng
“Kayak tadi saja pas berangkat ke masjid, itu saya bertemu teman lama. Sudah lama enggak bertemu, malah ketemunya pas tarawih,” kata Rizki saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (11/3/2024).
Bukan hanya Rizki, beberapa orang juga tampak bertukar kabar dalam perjalanan ke masjid. Entah apa yang dibicarakan. Tetapi, wajah semringah dan pelukan hangat jelas terlihat di antara mereka.
Di dalam Masjid Nurul Amal penuh. Semua saf terisi oleh jemaah. Erfanto bernapas lega, beberapa teman kecil yang tidak menjawab di grup WhatsApp ternyata juga berangkat menunaikan shalat isya dan tarawih.
“Memang, tarawih itu, secara tidak langsung, juga sebagai ajang silaturahmi. Ya alhamdulillah banget,” ucap Erfanto dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Satu WN Taiwan Hilang Saat Kejadian Kapal Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu
Selepas ibadah selesai, semuanya berkumpul di sebuah pos siskamling di pinggir Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Mereka menghabiskan beberapa batang rokok sebelum akhirnya kembali ke rumah masing-masing.
Senada dengan Erfanto, Akbar mengatakan bahwa malam tarawih merupakan momen bersilaturahmi dan bersyukur masih bisa bertemu bulan Ramadhan tahun ini.
“Pastinya bersyukur karena bisa bertemu dengan Ramadhan lagi. Terus juga bisa bertemu teman-teman kecil lagi yang sudah pada sibuk-sibuk,” ujar Akbar.
“Kita enggak tahu usia sampai kapan. Soalnya, dua teman kecil kami juga sudah tiada. Makanya, selalu antusias untuk tarawih ini buat silaturahmi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.