Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Ramadhan, Pedagang Makanan di Sekolah Ini Coba Peruntungan Jual Takjil

Kompas.com - 12/03/2024, 23:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang makanan bernama Gita (17) mencoba peruntungan dengan berjualan takjil pada hari pertama bulan Ramadhan, Selasa (12/3/2024).

"Enggak jualan setiap bulan Ramadhan, baru kali ini. Biasanya jualan mochi di sekolah ke teman-teman, harganya Rp 5.000," ungkap Gita di Jalan Teratai Putih Raya area Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa.

Gita menyampaikan, ia dan dua rekannya biasa berjualan di sekolah. Namun, saat ini mereka sedang libur hari pertama puasa.

Baca juga: Tarik Pelanggan Anak Muda, Pedagang di Klender Jual Makanan Kekinian untuk Takjil

Ide untuk mencoba peruntungan dengan berjualan takjil datang dari mereka bertiga.

Sebab, mereka perlu uang untuk jajan sehari-hari selain untuk ditabung. Lantaran sekolah sedang libur, mereka jadi tidak mendapat pemasukan.

"Pengin jualan karena enggak ada pemasukan, jadinya jualan begini," ungkap Gita.

Takjil yang dijual Gita dan dua temannya adalah lumpia kering berisi mi, daun bawang, dan telur. Kemudian, ada puding buah rasa melon dan mangga.

Makanan kekinian itu dijual seharga Rp 5.000 untuk sekotak lumpia kering isi dua dan Rp 8.000 untuk puding buah.

Puding buah yang dijual memiliki rasa melon dan mangga. Setiap puding diberi topping whipped cream dan potongan stroberi.

Baca juga: Harga Bahan Baku Naik, Pedagang Takjil Pasar Benhil Pilih Tak Naikkan Harga

Senada dengan Gita, Rizal (55) juga baru pertama kali berjualan takjil. Sehari-hari, ia berjualan di kantin sebuah kampus.

"Setiap bulan Ramadhan enggak jual takjil begini karena saya jualan di kantin kampus. Cuma karena lagi libur, jadinya sekarang jualan takjil," terang Rizal di lokasi, Selasa.

Di kantin tersebut, ia menjual mochi, beragam jajanan, dan dimsum. Namun, ia hanya menjual mochi dan beragam jajanan sebagai takjil.

"Dimsum ribet dijual di sini karena di pinggir jalan. Harus bawa kompor, meja, dan lain-lain. Jadi saya jualnya yang beginian saja," Rizal berujar.

Untuk Rizal sendiri, ia menjual dua jenis mochi, yakni mochi original rasa kacang seharga Rp 7.000 dan mochi kekinian seharga Rp 8.000.

Mochi original dijual dalam kemasan satu kotak berisi lima mochi berukuran kecil, sementara mochi kekinian berisi satu mochi.

Baca juga: 60 Gerai Ramaikan Pasar Takjil Benhil pada Ramadhan 1445 Hijriah

Mochi kekinian yang Rizal jual memiliki rasa yang variatif, salah satunya berisi selai coklat dengan potongan buah stroberi.

Sementara jajanan yang dijual Rizal sebagai takjil adalah kacang Bogor, sale pisang, bakso goreng (basreng), dan kacang telur.

Harganya adalah Rp 7.500 untuk sebungkus camilan, dan Rp 15.000 untuk dua bungkus camilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com