Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Dugaan Masalah Keuangan dan Unsur Pembunuhan Kasus Keluarga yang Terjun dari Apartemen

Kompas.com - 13/03/2024, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang dugaan adanya masalah keuangan dalam kasus keluarga yang terjun dari apartemen di Jakarta Utara banyak dibaca pada Selasa (12/03/2024).

Anggapan adanya unsur pidana dalam kematian keluarga yang terjun dari apartemen tersebut juga mendominasi pemberitaan kanal Megapolitan kemarin.

Baca juga: Polisi: Perempuan yang Lompat dari “Flyover” Cengkareng Punya Masalah Pribadi

Berita yang menyebutkan anak dari keluarga yang terjun dari apartemen sebagai "korban pembunuhan" juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Dugaan masalah keuangan keluarga yang terjun dari apartemen

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Eliasta Meliala menduga, motif satu keluarga nekat bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, berkaitan dengan masalah keuangan.

Adrianus menyampaikan, kematian korban berinisial EA (51), AIL, JWA (13), dan JL (18) bukan karena kesehatan mental, melainkan masalah sosial.

"Artinya titik masalahnya bukan pada masalah yang kita sebut sebagai masalah kesehatan mental. Pada konteks kasus ini kelihatannya masalah kesehatan mentalnya mungkin tidak terlalu masalah," ujar Adrianus, Selasa. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Sederet Kasus Sekeluarga Tewas Bunuh Diri, dari Kasus Kalideres sampai Apartemen Penjaringan

2. Diduga ada unsur pembunuhan dari keluarga yang terjun dari apartemen

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai keluarga yang terjun dari Apartemen Teluk Intan, Jakarta Utara, bukan bunuh diri sepenuhnya.

Menurut dia, ada unsur pidana dalam kasus tersebut. Pasalnya, ada dua orang korban yang merupakan anak di bawah umur.

"Ingat, pada kejadian yang menyedihkan dan mengerikan itu ada dua orang anak-anak," ucap Reza, Senin (11/3/2024). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Sebut Keluarga yang Terjun dari Apartemen sebagai Kasus Pembunuhan, Pakar: Harus Dicatat Pidana meski Pelaku Tewas

3. Anak-anak yang terjun dari apartemen disebut "korban pembunuhan"

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menduga, aksi bunuh diri satu keluarga dengan melompat bersama dari apartemen sudah direncanakan sebelumnya.

Keempatnya masing-masing berinisial EA (51), AIL, JWA (13), dan JL (18).

Namun, kematian JWA dan JIL bisa jadi merupakan kasus pembunuhan. Keduanya merupakan korban bunuh diri. Sedangkan, EA dan AIL bisa disebut sebagai pelaku bunuh diri. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Sekeluarga yang Bunuh Diri Tangannya Saling Terikat saat Terjun di Apartemen Penjaringan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com