Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Anak-anak yang Terjun dari Apartemen Penjaringan "Korban Pembunuhan", Pakar: Rentan Dipersuasi Orangtua

Kompas.com - 12/03/2024, 10:37 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menduga, aksi bunuh diri satu keluarga dengan melompat bersama dari lantai 22 di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah direncanakan sebelumnya.

Keempatnya masing-masing berinisial EA (51), AIL, JWA (13), dan JL (18).

Namun, kematian JWA dan JIL bisa jadi merupakan kasus pembunuhan. Keduanya merupakan korban bunuh diri. Sedangkan, EA dan AIL bisa disebut sebagai pelaku bunuh diri.

Baca juga: Pakar Sebut Keluarga yang Terjun Bersama dari Apartemen Itu Kasus Bunuh Diri Sekaligus Pembunuhan

"Sebagaimana asumsi yang saya bangun, pada saat yang sama salah satu atau bahkan mungkin keduanya patut disebut pelaku pembunuhan. Yaitu pelaku pembunuhan terhadap anak-anak mereka sendiri," ujar Reza saat dikonfirmasi, Selasa (11/3/2024).

Ia menjelaskan bahwa anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan mengalami viktimisasi. Mereka sulit melakukan perlawanan terhadap orang dewasa, terutama orangtuanya.

"Mereka memiliki kelemahan secara psikologis yaitu mereka relatif mudah untuk diintimidasi, mudah untuk dipersuasi, mudah untuk apa pun namanya ketika daya kendali psikologis anak-anak itu dirampas oleh pihak lain," kata dia.

Reza menduga, JWA dan JIL dipaksa untuk melakukan aksi bunuh diri bersama ayah dan ibunya.

Terlepas dari apakah anak-anak dalam kasus ini mau atau tidak untuk bunuh diri, mereka tetap harus diposisikan sebagai orang yang tidak mau dan tidak setuju.

Baca juga: Sebut Keluarga yang Terjun dari Apartemen sebagai Kasus Pembunuhan, Pakar: Harus Dicatat Pidana Meski Pelaku Tewas

"Mereka diikat sampai terseret jatuh sedemikian rupa, ini mempertegas perkiraan saya bahwa posisi anak dalam situasi-situasi ekstrem semacam ini, mereka dipandang sebagai korban," papar Reza.

"Yaitu pihak yang dipaksa oleh pihak lain untuk masuk ke dalam situasi yang sedemikian berbahaya," imbuh dia.

Polisi masih menyelidiki motif sekeluarga itu bunuh diri. Jasad EA, AIL, JWA dan JL pertama kali ditemukan Sabtu (9/3/2024) pukul 16.15 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban ditemukan tewas di depan lobi apartemen dalam kondisi yang mengenaskan.

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," tutur Gidion saat dikonfirmasi.

Baca juga: Fakta Kasus Keluarga Lompat Bersama di Apartemen: Sang Ayah Beri Ciuman Perpisahan dan Tangan Saling Terikat

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com