JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di ruas Jalan Gatot Subroto ramai lancar, meski ada demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Rabu (13/3/2024).
Pantauan Kompas.com pukul 15.00 WIB, pengendara yang mengarah ke Semanggi maupun ke Slipi melintas dengan lancar.
Di sisi jalan, anggota polisi lalu lintas mengarahkan pengendara untuk terus melaju agar tak menyebabkan kemacetan.
Baca juga: Demo di Depan Gedung DPR, Massa Bakar Ban lalu Nyanyi Lagu Indonesia Raya
Tak banyak massa yang mengikuti aksi tersebut. Mereka ada yang berkumpul di trotoar, apa pula yang berteduh di bawah pepohonan.
Beberapa orang memegang spanduk bertuliskan "Aksi Nasional Gerakan Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia" di depan pintu gerbang.
Di hadapan mereka terdapat ban yang telah dibakar. Dari titik api itu mengepul asap hitam yang menyebar hingga ke ruas jalan.
“Kita harus melawan sehgal bentuk ketidakadilan yang dilakukan Joko Widodo. Joko Widodo wajib hukumnya dilengserkan,” ujar salah satu peserta aksi yang berdiri di atas mobil jeep berkelir hitam.
Ia lalu menyinggung soal cawe-cawe yang dilakukan oleh presiden dan adanya dinasti politik yang mengacak-acan demokrasi.
Beton pembatas pun telah dipasang di sekitar area gedung DPR/MPR. Pada beton itu, terpasang kain putih yang ditulis dengan kalimat “Rakyat Susah Gara-gara Jokowi”, “Hancurkan Dinasti Politik”, dan “Tangkap Jokowi”.
Tak lama, demonstran yang jumlahnya tak lebih dari 20 orang itu menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dalam aksi itu, mereka membawa sejumlah tuntutan kepada pemerintah mulai dari melengserkan Joko Widodo, menghapuskan dinasti politik, mengadili Komisioner KPU dan Bawaslu yang berkonspirasi jahat, menolak hasil hitung cepat, menolak kenaikan harga cabai, hingga menolak kenaikan harga sembako dan rencana kenaikan harga BBM.
Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 1.621 personel untuk mengawal unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR.
"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, kami melibatkan 1.621 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait," ungkap Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Anton Elfrino Trisanto.
Menurut dia, penutupan jalan atau pengalihan arus jalan di sekitar bersifat situasional. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
“Kami lihat nanti jumlah massanya. Bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lalu lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan dengan penyekatan di (restoran) Pulau Dua,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.