Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 4 Orang yang Bacok Pria di Klender hingga Tewas

Kompas.com - 16/03/2024, 07:19 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meringkus empat pelaku tawuran yang terlibat dalam pembacokan terhadap pria berinisial SSA (20), Kamis (14/3/2024).

SSA dibacok pada bagian atas betis kanannya, Rabu (21/2/2024) dini hari, di Jalan Dermaga, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ia tewas karena kehabisan darah.

"Pada 14 Maret 2024 sekitar pukul 10.00 WIB, penyidik Polsek Duren Sawit melakukan penangkapan setelah sekian lama menyelidiki keberadaan para pelaku tawuran tersebut," ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Polsek Duren Sawit, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Polisi Sebut Pria yang Tewas Diserang Gangster di Klender Ternyata Pelaku Tawuran

Para pelaku yang ditangkap adalah DY, APD, BFP, dan MAI. Mereka berasal dari kelompok Bhireus alias Biang Rusuh yang berbasis di Klender. Sementara sisanya dari geng tersebut masih berstatus DPO.

Usai membacok SSA, keempatnya langsung kabur ke Cileungsi, Kabupaten Bogor. Selama tiga pekan, para pelaku buron.

Beruntung, tempat persembunyian mereka terendus polisi. Para pelaku langsung ditangkap.

"Hasil penyelidikan dan penyidikan, diperoleh barang bukti antara lain celurit yang dipakai untuk membunuh, celurit lain, stik golf, dan pipa yang dibentuk berupa celurit," kata Nicolas.

Untuk celuritnya sendiri, ukuran terpanjangnya berkisar 2,5 meter. Ada pula yang panjangnya dua meter, 1,5 meter, dan satu meter.

Atas kejadian itu, DY, APD, BFP, dan MAI, dijerat pasal berlapis.

"Pasal yang disangkakan kepada empat tersangka yaitu Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Berikutnya Pasal 351 ayat 3 KUHP dan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat ancaman pidana 10 tahun penjara,” pungkas Nicolas.

Baca juga: Hendak Beli Nasi Goreng, Pemuda di Klender Tewas Diserang Gangster

Sebelumnya, Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno mengatakan, SSA dibacok saat sedang perjalanan untuk membeli nasi goreng.

SSA yang sedang berboncengan dengan temannya tiba-tiba dipepet dan diserang saat melintasi Jalan Dermaga.

"Saat boncengan dengan temannya naik motor, ada sekelompok remaja yang juga ramai-ramai naik motor. Mereka (para pelaku) turun, tidak tahu apa persoalannya, mereka langsung melakukan aksi tersebut," kata Sutikno, Kamis (22/2/2024).

Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, SSA diketahui sempat terlibat tawuran.

Ia adalah anggota geng Anak Lapak yang juga berbasis di Klender. Kedua kelompok ini sudah janjian untuk tawuran di media sosial Instagram.

Dengan kata lain, SSA bukanlah warga biasa yang tiba-tiba dibacok saat berboncengan dengan temannya untuk beli nasi goreng.

Baca juga: Sadisnya Gangster di Klender, Bacok Perantau yang Hendak Beli Nasi Goreng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com