Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Beri Pesan Anak Dipakaikan Baju Lengan Panjang untuk Cegah DBD, Epidemiolog: Nyamuk Gigitnya di Kaki

Kompas.com - 20/03/2024, 10:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, nyamuk aedes aegypti paling sering mengigit bagian kaki manusia yang berujung pada terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Dengan demikian, kata Dicky, anak-anak lebih tepat dipakaikan celana panjang untuk menghindari gigitan nyamuk itu.

"Berdasarkan riset. Pertama kalau misalnya bicara gigitan nyamuk aedes aegypti yang paling sering terkena adalah di kaki," ujar Dicky saat dihubungi, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Cegah Peningkatan Kasus Saat Musim Hujan, RSUD Tamansari Jakbar Buka Layanan Vaksin DBD

Bahkan, orangtua baiknya juga disarankan untuk memakaikan anaknya kaos kaki guna meminimalisir gigitan nyamuk yang dapat berujung penyakit DBD.

Menurut Dicky, nyamuk aedes aegypti saat ini bukan hanya berkeliaran pada pagi hari, tapi sore dan malam hari.

"Nah kemudian juga waktu tidak selalu pagi, siang. Bahkan sekarang ditemukan sore atau malam selama tempat itu di kota kota besar di dunia termasuk di Indonesia kan terang benderang," ucap Dicky.

Pencegahan lain yang bisa dilakukan warga untuk mencegah DBD adalah dengan membersihkan air yang menggenang dan tidak menggantung pakaian bekas pakai.

"Termasuk juga kalau malam pintunya dibuka baiknya dipasang kayak kelambu gitu, pintu atau jendela. Lalu juga pakai lotion anti nyamuk," ucap Dicky.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau warga Ibu Kota untuk memakaikan pakaian lengan panjang pada anaknya masing-masing saat keluar rumah.

Baca juga: Kasus DBD di Jakarta Tinggi, Heru Budi: Anak-anak Bisa Dipakaikan Pakaian Lengan Panjang

Heru menyampaikan, penggunaan pakaian lengan panjang bisa mencegah gigitan nyamuk aedes aegypti.

"Tentunya anak-anak kalau keluar rumah bisa menggunakan pakaian lengan panjang dan menjaga kebersihan," ujar Heru, Jumat (15/3/2024).

Heru tak menampik bahwa DKI Jakarta tengah rawan penyakit DBD beberapa waktu terakhir ini karena diduga bersamaan dengan masuknya musim hujan.

"Bulan ini rawan DBD jadi anak-anak keluar rumah pake lengan panjang, losion, minyak telon, dan rumah tolong dijaga kebersihannya," ucap Heru.

Saat ini, sebanyak 627 kasus DBD terjadi pada usia bayi di bawah lima tahun (balita) hingga dewasa di wilayah Jakarta.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, jumlah kasus DBD itu tercatat sejak awal Januari hingga 19 Februari 2024.

Baca juga: Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

"Hingga 19 Februari 2024, itu tercatat ada 627 kasus (DBD)," ujar Ani dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).

Berdasarkan tren data kasus mingguan tahun 2024, tercatat kasus DBD di Jakarta terjadi peningkatan dibandingkan sejak minggu awal Januari.

Data menunjukkan peningkatan yang tajam kasus DBD di Ibu Kota terjadi minggu kelima tahun 2024 atau awal Februari 2024.

"Kami terus memantau perkembangan kasus DBD di setiap wilayah Jakarta. Sejauh ini, tidak tercatat kematian atas kasus tersebut,” tutur Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com