Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi yang Ditemukan dalam Tas di Bekasi Berjenis Kelamin Laki-laki, Diduga Berusia 3 Hari

Kompas.com - 21/03/2024, 22:09 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan, bayi yang ditemukan dalam tas hitam di aliran Kali Asem Bantargebang, berjenis kelamin laki-laki dan diduga baru berusia tiga hari.

"Jenis kelaminnya laki-laki, diperkirakan umurnya tiga hari," ujar Kapolsek Bantargebang AKP Ririn Sri Damayanti saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis malam.

Adapun kronologi penemuan bayi malang tersebut berawal dari seorang petugas kebersihan Kali Asem, DK, yang menemukan tas mencurigakan.

Baca juga: Warga Bekasi Temukan Jasad Bayi Dalam Tas Saat Bersihkan Kali Asem Bantargebang

"Dia kerja mulai pukul 08.00 WIB membersihkan Kali Asem. Tiba-tiba menemukan tas warna hitam," kata Ririn.

Namun, DK tidak berani membuka tas tersebut seorang diri. Akhirnya dia meminta rekannya, S, untuk menolong.

"Dibuka oleh S dan disaksikan kawan-kawan pekerja lain ternyata isi tas tersebut bayi sudah meninggal," tutur Ririn.

Warga setempat lantas melaporkan penemuan bayi tersebut ke Ketua RT setempat dan diteruskan ke Bimaspol.

Baca juga: Polisi Buru Pembuang Bayi Perempuan di Bekasi yang Terekam CCTV

Setelah mengecek tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga pelaku memang sengaja membuang bayi tersebut di aliran Kali Asem.

"Diduga pelaku dengan sengaja membuang bayi dengan dibungkus tas warna hitam di aliran sungai," imbuh Ririn.

Saat ini, Polsek Bantargebang masih melakukan penyelidikan untuk menemukan pelakunya.

Barang bukti yang ditemukan di TKP hanya tas hitam dan kain yang digunakan pelaku untuk membungkus bayi malang tersebut.

Baca juga: Bayi Perempuan Ditemukan dalam Kardus di Kompleks Kejaksaan Agung Bekasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com