Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien DBD di Depok Meningkat sejak Akhir 2023, Kini Ada 328 Kasus

Kompas.com - 22/03/2024, 14:16 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah kasus demam berdarah (DBD) di Kota Depok per awal Maret 2024 mencapai 328 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok Umi Zakiati menunjukkan data grafik kasus DBD meningkat bahkan sejak akhir tahun lalu. 

"Ini tren grafik kasus DBD, akhir Febuari 2024 kemarin capai 328 kasus," kata Umi kepada Kompas.com, Jumat (22/3/2024).

Menurut grafik, angka tersebut terus alami kenaikan dari November 2023 hingga Febuari 2024 hingga 281 kasus.

Baca juga: Tren Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Puncaknya Diprediksi April 2024

Umi mengungkapkan, dia belum bisa memastikan jumlah kasus DBD untuk Maret 2024 karena proses rekapitulasi yang membutuhkan waktu.

"Mungkin tidak bisa cepat kalau data, karena biasanya laporan DBD kami lakukan rekap bulanan," tutur Umi.

Berdasarkan pernyataan Umi, salah satu faktor penyebab peningkatan kasus DBD di Depok ialah karena kondisi cuaca yang cenderung masih lembab.

"Karena iklim jatuhnya masih musim penghujan, membuat peluang adanya genangan air tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty, vektor virus Dengue," ujar Umi.

Baca juga: Jalan Boulevard Kelapa Gading Sering Kebanjiran, Juru Parkir: Kalau Hujan Deras, Pasti Tergenang

Tidak hanya itu, Umi juga menyebutkan tentang minimnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan hingga akhirnya berada di sekitar area berkembang biak nyamuk DBD.

"Masyarakat tidak memperhatikan kebersihan lingkungan, untuk pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan metode 3M plus," tambah Umi.

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) untuk kasus positif DBD dan menindaklanjut sesuai hasil PE.

"Kami juga terus mengimbau fasilitas kesehatan untuk tata laksana DBD sesuai standar dan menguatkan sistem rujukan," ucap Umi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com