JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, banjir yang terjadi di beberapa wilayah Ibu Kota disebabkan curah hujan yang tinggi.
Menurut Heru, curah hujan di Jakarta saat ini rata-rata mencapai 200 milimeter atau di atas daya tampung drainase.
"Kemarin intensitas hujan 200 (mm) loh, 180 (mm) saja, DKI tuh kalau hujannya empat jam sudah kewalahan," ujar Heru di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).
Baca juga: Heru Budi Bantah Banjir di Jalan Hek Kramatjati Disebabkan Tanggul Jebol
Menurut Heru, hujan deras juga menyebabkan banjir di Tegal Alur, Jakarta Barat, selama lebih dari satu hari sejak Sabtu (23/3/2024) hingga Minggu.
"Lebih dari 24 jam Tapi kan kita sudah atasi. Ini karena rob dan air hujan yang tadi 200 mm. Lantas juga ada kiriman," ucap Heru.
Eks Wali Kota Jakarta Utara ini memastikan bahwa curah hujan tinggi juga menyebabkan banjir di Jalan Het Kramatjati.
"Termasuk juga yang di Hek, di Hek itu ada kiriman dari Bogor ya. Mudah-mudahan kita bisa atasi semua," kata Heru.
Baca juga: BPBD DKI: Banjir di Jalan Hek Kramatjati karena Ada Tanggul yang Jebol
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sebelumnya mengatakan, banjir yang terjadi di Jalan Hek Kramatjati, Jakarta Timur, karena adanya turap Kali Ciliwung yang jebol, tepatnya di sekitar Jalan Hek.
"Jebol turap akibat kenaikan debit air yang sangat tinggi," ujar Isnawa.
Menurut Isnawa, petugas BPBD DKI Jakarta telah dikerahkan ke lokasi. Saat ini petugas sedang menangani karena air dari aliran kali cukup deras.
"Kondisi terkini arus deras, debit air tinggi," kata Isnawa.
Baca juga: 23 RT di Jakarta Terendam Banjir Senin Pagi, Paling Tinggi hingga 2 Meter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.