Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Sabar Bertemu Keluarga, Pedagang di Pasar Minggu Putuskan Berangkat Mudik Lebih Cepat

Kompas.com - 25/03/2024, 12:34 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang bernama Rustaman (58) berencana mudik lebih awal ke kampung halaman di Larangan, Brebes, pada Jumat (29/3/2024).

Dia mudik lebih cepat karena sudah tidak sabar bertemu dengan istri, tiga anak, dan dua cucunya.

“Ya kan sekarang Senin, nah Jumat ini, tanggal 29 ini. Enggak sabar soalnya,” ujar Rustaman saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).

Selain tak sabar, Rustaman juga khawatir terjebak macet apabila memilih tanggal yang mepet dengan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Pilih Motor daripada Bus untuk Mudik ke Garut, Warga: Lebih Santai dan Bisa Nikmati Perjalanan

“Lebih baik mencegah. Sama memang setiap tahunnya berangkat mudik selalu lebih awal sih. Soalnya harga tiketnya juga masih normal,” ucap Rustaman.

Pria yang sejak 1985 merantau dari Brebes ke Ibu Kota ini memilih bus sebagai transportasi pulang kampungnya nanti.

Meski begitu, Rustaman mengaku belum membeli tiket keberangkatan. Dia percaya diri tidak akan kehabisan tiket meski baru membeli di hari keberangkatan.

“Enggaklah (kehabisan tiket), masih lama kan jarak berangkat sama Lebaran. Saya mudik tanggal 29 Maret. Ya seling sepekan lebih itu. Masih lama,” ucap Rustaman.

Dia juga mempunyai alasan yang cukup kuat memilih transportasi bus untuk mudik.

Baca juga: Beda Nasib Suharyani dengan 2 Pendaftar Mudik Gratis di Samsat Jakarta Timur

Selain sudah terbiasa setiap tahun, jarak menjadi alasan utama menggunakan bus.

“Naik bus kan cepat. Dari PO Sinar Jaya Pasar Minggu turun di Rest Area Banjaratma. Nanti telepon anak, dijemput. Dari rest area juga dekat ke kampung,” tutur Rustaman.

“Kalau saya naik kereta, ya jauh turunnya. Saya naik harus dari Stasiun Pasar Senen atau Stasiun Gambir. Turunnya di Stasiun Brebes. Nah, ke kampungnya itu jauh. Jadi, mending naik bus,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com